Sabtu, 20 November 2010

Warninya Warna dalam Bahasa Jepang

Tentang kata 'colors'..
Pada tahun 1994, ada Colors of the Wind dan Reflection di tahun 1998. Sedangkan di tahun 2005, ada Colours of Friends dan Colors of Johohoho di tahun 2007. Masih di tahun yang sama [kalau saya tidak salah bigsmile] ada Colors of the Rainbow. Nah, kalau di tahun 2009 ini.. Bagaimana kalau saya membuat tulisan berkaitan dengan warna dalam Bahasa Jepang? bigsmile

Japanese Colors.. Colors in Japanese.. Basic Colors in Japanese.. Variation Colors in Japanese..
Ah, kok saya jadi bingung? Saya kan tidak mungkin menuliskan semua warna dalam Bahasa Jepang? Humm.. Lil Things about Colors in Japanese.. Humm.. Humm.. Cari yang gampang saja deh. Warninya Warna dalam Bahasa Jepang.. bigsmile'


Dalam Bahasa Jepang, warna terbagi dalam dua kelas. Yaitu, kata sifat dan kata benda. Kata sifat yang dimaksud adalah yang berakhiran ~i. Sedangkan sebagian warna yang termasuk ke dalam kata benda merupakan kosakata yang diadaptasi dari Bahasa Inggris.

Untuk mengetahuinya, kita perhatikan satu-satu yuk!

Macam-macam warna yang termasuk ke dalam kata sifat berakhiran ~i misalnya:
~ Akai: merah
~ Shiroi: putih
~ Kuroi: hitam
~ Kiiroi: kuning
~ Aoi: hijau atau biru

Bila kita ingin menggabungkannya dengan kata benda lainnya, maka kata sifat ini ditaruh di depan kata benda. Contoh:
- Kuroi kaban: tas berwarna hitam
- Shiroi hana: bunga berwarna putih

Macam-macam warna ini rupanya juga dapat diubah ke bentuk kata benda. Yaitu dengan cara menghilangkan akhiran ~inya. Tetapi untuk menggabungkan kata sifat [yang sudah berubah menjadi kata benda] ini dengan kata benda lainnya, maka kita perlu menambahkan partikel no di tengah-tengahnya. Walaupun kata sifat ini sudah berubah menjadi kata benda, hal ini tidak merubah makna warna tersebut.

Contoh:
- Aka no hon: buku berwarna merah
- Ao no kutsu: sepatu berwarna hijau

Tapi ada pengecualian untuk beberapa kata dimana kita tidak perlu menambahkan partikel no di tengah-tengahnya, misalnya:
- Aozora: langit biru
- Ao shingou: lampu hijau
- Aka shingou: lampu merah
- Kurokami: rambut hitam
- Akatsuki: senjakah, bulan merahkah, nama suatu kelompok dalam cerita Narutokah.. Subuh.

..
Ini cuma kesimpulan pribadi tentang bentuk negatif dari warna. Kesimpulan yang mungkin bisa sedikit menyesatkan. Jadi untuk kepastiannya, silahkan diresapi nuansanya masing-masing yaa.. bigsmile

- Kurokunai: tidak hitam
- Kuro janai: hitam bukan?
..

Sekarang mari kita lanjutkan ke macam-macam warna yang tergolong dalam kata benda. Misalnya:

~ Chairo: cokoreeto coklat
~ Hairo: abu-abu
~ Daidai-iro: orange >> jingga
~ Mizuiro: hijau
~ Murasaki: ungu
~ Midori-iro: hijau [yang berhubungan dengan alam]
~ Pinku: merah jambu
~ Nebii buru: navy blue >> biru tua
~ Guree: grey >> abu-abu
~ Guriin: green >> hijau
~ Beeju: beige >> kuning abu-abu
~ Rabendaa: lavender >> lembayung
~ Ai*: blue jeans.. indigo.. nila
*walaupun berakhiran ~i, tapi saya kira warna yang satu ini masuk ke golongan kata benda


Dalam Bahasa Inggris, kita juga sering menambahkan ~ish pada warna. Misalnya, whitish, pinkish, yellowish. Nah, dalam Bahasa Jepang pun ada hal yang serupa. Yaitu dengan cara menambahkan ~ppoi di belakang kata warna tersebut. Atau dengan kata lain, si ~ppoi ini memiliki makna yang sama dengan ~ish. Misalnya:

- Shiroppoi: keputih-putihan
- Akappoi: kemerah-merahan
- Kuroppoi: kehitam-hitaman

Mulanya saya kira untuk menyambung dua warna yang berbeda, maka cukup disambung dengan ~kute, misalnya shirokute kuroi, sama halnya ketika saya menyambung dua kata sifat misalnya, amakute oishii. Tapi rupanya saya keliru.
Yang benar adalah: shiro to kuro.

Lalu bagaimana halnya kalau warna tersebut dirubah ke dalam bentuk lampau?
Gampang bigsmile

- Shiro to kuro deshita
- Ai to ao no kutsu deshita

Bila ingin menyebutkan warna sebagai subyek atau obyek dari predikat, maka si warna ini haruslah berbentuk kata benda.

Misalnya:
- Kuro ga ii desu.
- Ao ga suki desu ka?

:: Nyontek dari The Complete Japanese Adjective Guide dari Ann Tarumoto

Apa saja warna pelangi itu? Aka, daidai, ki, midori, ao, ai, murasaki wa niji no iro desu. bigsmile




Murasaki.. Murasaki.. Murasaki Shikioribu..
Murasaki Shikibu adalah nama julukan seorang penulis perempuan terkenal Jepang pada zaman Heian sekitar seribu tahun yang lalu. Tapi saya kira saya tidak bermaksud membahasnya. Saya cuma teringat pada satu warna kesukaan sahabat perempuan saya. Ya si murasaki ini. Padahal seperti banyak plesetan yang berkembang dalam pergaulan mengatakan, bahwa warna ungu itu warna janda ^^

Pertanyaannya adalah: Kenapa bisa begitu ya?
Ah, tak tahulah apa penyebabnya. Tetapi untuk nyamannya, sahabat dan saya sepakat bahwa murasaki ini mencerminkan kesetiaan bigsmile

Menurut seorang teman Jepang, murasaki adalah warna yang istimewa. Jadi cuma kalangan tertentu saja yang dapat memakainya. Misalnya, raja.

Lalu bagaimana dengan warna kesukaan saya?

Warna kesukaan saya adalah daidai-iro.
Berhubung salah satu arti dari dai itu adalah 'yang paling', jadi kalau dipelesetkan mungkin menjadi ‘warna yang paling-paling’ bigsmile

Banyak orang menganggap bahwa daidai-iro adalah salah satu warna yang ngejreng. Atau mungkin memang yang paling ngejreng barangkali. Entahlah. Tapi bagi saya daidai-iro mencerminkan keceriaan bigsmile

It just like when I see sunflower sunrise. At that time I would say to my self, "Ohayou! This is a new day! Don’t you think it’s a bright day? Let's start new things together!”
..
Sepertinya saya berlebihan..^^

0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar