Sabtu, 04 Desember 2010

Etiket Mengundurkan Diri

Memutuskan untuk berhenti dari tempat kerja yang sekarang? Berarti kini saatnya Anda bersiap pamit dari kantor. Supaya tak dicap pembelot atau tak loyal, kuasai etiket mengundurkan diri dari Mien Uno lewat bukunya Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan berikut ini:

Lakukan:
1. Ungkapkan secara langsung niat Anda untuk mengundurkan diri. Ikuti peraturan perusahaan mengenai pengunduran diri. Salah satunya jeda waktu pengunduran diri, karena ada sebagian perusahaan yang harus memberikan surat satu bulan sebelum tanggal berhenti, ada pula yang memberikan kelonggaran waktu 2 minggu sebelum tanggal berhenti.

2. Terangkan alasan Anda memutuskan berhenti bekerja. Namun tak perlu mengungkapkan kelebihan yang Anda dapatkan di kantor baru. Cukup katakan bahwa Anda mendapatkan kesempatan yang lebih baik dan sayang jika terlewatkan. Jika masalahnya adalah ketidakcocokan dengan atasan Anda yang sekarang, cukup katakan bahwa alasannya “pribadi”, tak perlu terlalu menjelaskannya. Anda tak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Siapa tahu Anda akan bertemu dengan atasan Anda di kesempatan lain. Karena itu sebaiknya omongan yang menjelekkan orang lain tak usah diucapkan.

3. Sempatkan untuk mengucapkan terima kasih kepada semua atasan Anda, meski hubungan tersebut tak berjalan dengan mulus. Tuliskan dalam surat pengunduran diri Anda mengenai rasa terima kasih atas bantuan dan kebaikan yang telah ia berikan kepada Anda selama ini.

4. Pastikan Anda mengirimkan pemberitahuan kepada kolega-kolega atau klien yang pernah Anda tangani. Tujuannya agar para kolega atau klien mengetahui bahwa Anda tak lagi bertanggung jawab atas kerjasama dengan mereka, sertakan pula nama orang yang akan menggantikan Anda.

Hindari:
1. Menuliskan surat pengunduran diri di atas kertas berlogo perusahaan. Tuliskan di atas kertas putih polos dengan rapi.

2. Mengirimkan surat terlalu dekat dengan tanggal Anda berhenti bekerja.

3. Melimpahkan tugas yang belum terselesaikan kepada orang baru. Selesaikan semua tugas Anda sebisa mungkin agar tidak menumpuk “hutang” kepada pengganti Anda.

Etiket Berbasa-basi

Basa-basi, mungkin terkesan omong kosong, namun sebenarnya perlu. Tak hanya untuk menunjukkan Anda menghormati orang yang diajak bicara, tapi juga supaya orang ingat pada Anda. Namun, meski judulnya "basa-basi", bukan berarti isi percakapannya harus "basi" dan membuat suasana jadi membosankan.

Pada dasarnya, basa-basi dapat dilakukan di berbagai kesempatan, umumnya bila menemui seseorang yang belum begitu kita kenal. Isinya ringan dan berupa salam perkenalan. Basa-basi bisa juga diibaratkan dengan kata-kata pembuka dalam sebuah tulisan karangan. Bagaimana sebaiknya kita berbasa-basi, berikut adalah etiket berbasa-basi buku Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan karya Mien R. Uno, penulis dan Presiden Direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa.

* Cukup obrolkan hal-hal dan kejadian umum sehari-hari, seperti cuaca, kemacetan lalu lintas, berita-berita terhangat, dan seterusnya. Bingung mau membicarakan apa? Cobalah untuk sering-sering membaca koran atau mengamati keadaan sekitar.

* Jangan berlebihan saat berbasa-basi. Usahakan untuk mengerti bahasa tubuh si lawan bicara. Jika wajahnya sudah terlihat bosan, bisa jadi karena Anda sudah terlalu banyak bicara, centil, atau bertele-tele.

* Supaya tidak membosankan, cobalah berbasa-basi dengan topik yang disenangi lawan bicara. Caranya dengan memperhatikan alur pembicaraan, bisa juga dengan melihat apa yang dibawa atau dikenakan si lawan bicara.

* Jangan pernah memotong pembicaraan si lawan bicara, kecuali untuk mengiyakan pernyataannya.

* Berbasa-basi cukup dimulai dengan sapaan "halo" atau "selamat pagi", dan seterusnya, ditambah seulas senyum di bibir. Lihat pula gerak-geriknya, apakah si lawan bicara terganggu atau tidak.

* Perhatikan pula porsi basa-basi. Secukupnya saja. Jangan sampai keinginan untuk berbasa-basi melenceng jadi gosip.

Etiket jadi Tamu Resepsi Perkawinan

Diundang ke sebuah pesta pernikahan tentu sebuah kehormatan. Itu artinya mempelai atau keluarganya ingin kita menjadi bagian dari hari bersejarah mereka. Sebagai tanda penghargaan, kita pastinya ingin menjadi tamu yang baik. Tetapi seringkali kita bingung dan bertanya-tanya, pakaian apa yang meski dipakai, apakah harus membawa "amplop", sebaiknya langsung makan atau bersalaman dulu, dan lain sebagainya. Meskipun sepintas hal ini tak begitu dipermasalahkan, tak ada salahnya Anda membaca hal-hal yang harus diperhatikan di bawah ini. Di pesta berikutnya, dijamin Anda sudah tahu harus melakukan apa.

1. Beri hadiah bila ingin. Hadiah ini sebaiknya diantar langsung ke rumah (atau ke kantor) sebelum atau sesudah resepsi. Jadi Anda tidak perlu membawa barang berat ke resepsi yang akhirnya membuat Anda menjadi perhatian tamu-tamu lain. Jika kondisi keuangan sedang pas-pasan, jangan paksakan memberi hadiah.

2. Sesuaikan uang amplop. Saat ini pasangan lebih memilih diberi uang daripada hadiah, bahkan ada pula yang mencantumkan nomor rekening dan PayPal di undangan. Bila kondisinya memang seperti itu, berikanlah uang dalam jumlah yang sesuai dengan kemampuan Anda. Tidak perlu khawatir jumlahnya terlalu kecil. Kalau ada uang lebih, iseng-iseng bicaralah dengan mempelai dan tanyakan apa yang ia butuhkan untuk rumah tangganya. Anda bisa memberinya uang sejumlah harga barang itu daripada membawa benda tersebut ke resepsi.

3. Jangan sembarangan mengajak orang. Anda bisa mengajak keluarga (suami dan anak-anak) jika yang mengundang hubungannya dekat dengan Anda. Tetapi kalau tidak, sebaiknya Anda datang berdua dengan pasangan saja. Kalau Anda membawa tiga orang teman yang tidak dikenal pengantin, bisa-bisa Anda dianggap tidak sopan. Hal ini juga bisa membuat tamu lain tidak kebagian makanan. Saat membawa anak-anak, jaga mereka supaya tidak berlari-larian.

4. Salam dulu, baru makan. Ini adalah urutan yang paling ideal. Untuk itulah Anda harus datang tepat waktu. Tetapi jika antrean tamu yang hendak menyalami pengantin masih panjang, Anda boleh menikmati makanan lebih dulu. Pengundang pasti mengerti.

5. Ambil makanan secukupnya. Jangan kalap karena melihat begitu banyaknya hidangan. Apalagi kalau kemudian tidak dihabiskan dan tersisa banyak di piring. Sayang, bukan? Kalau ada makanan asing yang ingin Anda coba, ambillah sedikit dulu. Biar tidak mubazir bila ternyata rasanya tidak sesuai.

6. Antri dengan tertib. Ini berlaku saat akan bersalaman dengan mempelai dan saat akan mengambil makanan. Tidak perlu marah-marah kalau ada orang yang menyerobot. Jangan sampai Anda jadi tontonan orang. Selain itu, segera menyingkir dari booth bila Anda selesai mengambil makanan, agar tidak menghalangi orang lain.

7. Ucapkan sambutan atau selamat dengan singkat dan padat. Bila harus memberi kata sambutan, sebaiknya jangan bertele-tele. Demikian pula ketika menyalami kedua mempelai. Ingatlah bahwa masih ada banyak tamu lain yang juga ingin memberi ucapan selamat dan waktu yang disediakan untuk gedung terbatas.

Etiket Berpeluk Cium Saat Berjabat Tangan

Peluk-cium saat jabat tangan adalah pertanda kedekatan yang sudah jadi pemandangan biasa. Tapi bukan berarti semua orang terbiasa dengan hal itu. Berikut tips dari Mien R. Uno dalam bukunya Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan untuk Anda mengenai etiket berpeluk cium.

Sebelum Anda memeluk-cium seseorang
Perhatikan benar-benar bahasa tubuhnya. Tak perlu ragu melakukannya bila ia terlihat tak canggung dan memiliki keinginan yang sama. Tapi, kalau sikap tubuhnya agak kaku, hati-hati! Itu bisa jadi pertanda kuat bahwa dia tak terbiasa atau tak mau berpeluk-cium. Tak usah keburu tersinggung. Jabat saja tangannya dengan erat. Dia bukannya membenci Anda, ia hanya punya alasan kuat untuk tidak melakukannya, bisa jadi karena alasan adat-istiadat, agama, atau karena dia memang tak nyaman melakukannya.

Siapa yang berinisiatif untuk memeluk-cium?
Agar tak salah langkah, perhatikan dulu situasinya. Dalam situasi formal, biasanya yang lebih tua atau seniorlah yang akan berinisiatif untuk melakukannya terlebih dahulu sebagai isyarat bahwa dia mau diakrabi dan tak membuat jarak. Kalau lawan bicara Anda sebaya, siapa yang berinisiatif bukanlah masalah besar.

Kalau dipeluk-cium saat bertemu seseorang
Terimalah dengan wajar dengan air muka setenang mungkin. Kalau Anda canggung, orang lain akan bisa merasakannya. Percayalah, itu cuma pertanda kalau Anda dianggap sebagai orang yang akrab dan dekat di hati orang yang memeluk dan mencium Anda. Tak ada maksud yang lain. Jadi, tak perlu ragu untuk membalasnya dengan ringan namun hangat.

Kalau orang yang memeluk-cium meninggalkan noda lipstik pada pipi Anda?
Jangan buru-buru menghapusnya dengan tangan! Ini akan menimbulkan perasaan tak enak di hati orang yang baru mencium Anda. Tak mustahil kalau dia tersinggung karenanya. Hapuslah saat dia berlalu. Tapi, biasanya si peninggal noda itu akan tersadar atas "tanda" yang diberikannya pada Anda dan berusaha menghapusnya.

Kalau Anda menjabat tangan seseorang tetapi tak ingin berpeluk-cium
- Anda bisa menahan jabatan tangan orang itu dengan menggenggam hangat tangannya. Letakkan kedua tangan Anda dengan ringan di atas lengan atasnya. Teruslah mengobrol sambil mempertahankan kontak mata yang hangat dan tulus. Dia pasti akan mengerti maksud Anda. Takut dia tersinggung? Ah, tenang saja. Pandangan mata Anda yang tulus sudah menjelaskan segalanya, kok.

- Bersalamanlah dengan mengatupkan kedua telapak tangan Anda sambil sedikit mengangguk atau mengangkat kedua telapak tangan agak tinggi. Dengan begitu, Anda membuat "penghalang" untuk berpelukan. Yang penting, lakukan kontak mata yang tulus dan bersahabat.

Gatal-gatal Setiap Makan Telur

Setiap kali makan telur, kulit Anda gatal-gatal? Padahal sebelumnya Anda tak pernah mengalami rasa gatal ini. Apakah ini yang disebut dengan alergi telur? Bagaimana cara mengatasinya? Apakah Anda tidak boleh makan telur lagi untuk selamanya?

Menurut Riani Susanto, ND, CT, naturapathy doctor, dan detoxification specialist, alergi sebenarnya terjadi ketika daya tahan tubuh merespons terhadap sesuatu yang tidak tepat, yang biasanya tidak berbahaya. Ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh kita.

Banyak orang mengalami reaksi setelah mengonsumsi makanan tertentu. Namun, kebanyakan bukan disebabkan alergi makanan (food allergy), melainkan food intolerance. Hanya sekitar 6-8% anak dan 4% orang dewasa yang benar-benar bermasalah dengan food allergy. Namun, banyak orang masih bingung dalam membedakan dua hal ini.

Untuk kasus seperti gatal-gatal setiap makan telur (padahal dulu baik-baik saja), kemungkinan yang terjadi adalah food intolerance. Kondisi ini lebih umum dan tidak berbahaya, walaupun gejalanya seperti food allergy. Food intolerance terjadi pada saat tubuh kita tidak bisa mencerna komponen yang terkandung dalam makanan tertentu, dalam hal ini adalah protein dari telur.

Food intolerance bisa menjadi food allergy jika kita tidak memperhatikan apa yang diperlukan tubuh kita. Sebagai pencegahan, Anda perlu berhenti total atau tidak mengonsumsi telur dalam jangka waktu tertentu. Atau, Anda juga bisa mengonsumsi wholefood enzyme atau vegetarian enzyme, untuk membantu menghancurkan protein yang terkandung dalam telur. Minumlah sebelum atau sesudah mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi.

4 Cara Mengatasi Alergi Udara

Paling enggak enak kalau kita mulai bersin-bersin. Bangun tidur, bersin-bersin. Melihat kucing, bersin-bersin. Menghirup udara di luar, juga bersin-bersin. Sudah begitu, saat ada pemicunya, bersin tersebut tak juga mereda. Apa yang bisa kita lakukan bila hal ini terjadi? Tip dari majalah Women's Health mungkin bisa Anda coba:

1. Tutup jendela. Menutup jendela memang membuat udara lebih panas. Namun menghindari udara yang berkualitas buruk, atau ketika tanaman di luar rumah sedang berbunga, perlu dilakukan. Bila Anda memasang AC di dalam ruangan, pilih yang menggunakan filter, untuk membantu membersihkan udara di dalam rumah.

2. Ganti pakaian ketika pulang ke rumah. Ini memang hal biasa. Tetapi kadang-kadang karena keburu lapar atau kelelahan, Anda hanya mencuci tangan dan kaki, lalu makan. Mengganti pakaian setelah Anda beraktivitas di luar rumah dapat mengurangi jumlah alergen yang masuk ke dalam rumah melalui pakaian.

3. Kenakan sunglasses. Kacamata hitam dengan kualitas lensa yang baik akan menambahkan lapisan pelindung di antara serbuk spora di udara dan mata, atau bulu mata Anda.

4. Hindari sabun batangan. Menurut sebuah studi yang dipublikasikan di Trends in Immunology, menggunakan sabun batangan dapat mengurangi lapisan pelindung pada kulit yang sebenarnya melindungi Anda dari alergi yang sifatnya musiman. Karena itu, sebaiknya Anda memakai sabun cair saja.

Mengapa Harus Tes Alergi?

"Anak saya berumur 7 tahun, sejak tiga bulan ini menderita gatal-gatal disertai bentol-bentol di kulit. Bila makan obat alergi yang diberikan dokter, keluhannya hilang. Tetapi begitu obat dihentikan, maka bentol-bentol di kulitnya timbul kembali.

Menurut dokter, kelainan yang diderita anak saya adalah urtikaria. Dokter menganjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung udang, kepiting, dan kacang. Ia juga tidak boleh meminum minuman yang berisi zat pengawet.

Semua nasihat dokter telah dituruti, namun bentol-bentol di kulit masih timbul kembali. Untuk itu dokter menganjurkan anak saya dites alergi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Apa manfaat tes tersebut? Bagaimana prosedur tes tersebut?"

Tes alergi memang dapat menunjang untuk menentukan penyebab alergi. Tetapi tes ini baru dapat digunakan bila telah dilakukan wawancara yang teliti mengenai timbulnya urtikaria pada anak Anda. Jadi misalnya pada riwayat penyakit didapatkan urtikaria timbul setelah makan kacang dan tes pun menunjukkan hasil positif terhadap alergen kacang, barulah dapat disimpulkan kemungkinan urtikaria karena kacang.

Sebaliknya dapat terjadi, tes alergi positif terhadap udang, padahal orang yang dites alergi bila makan udang tidak timbul alergi. Pada keadaan ini, tes alergi tidak dapat menunjang penyebab alergi. Selain tes alergi yang biasanya dilakukan di lengan, dapat juga dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan alergen penyebab serangan alergi.

Hanya pemeriksaan ini memakan waktu lama dan biayanya lebih mahal. Tes alergi berupa tes tusuk (prick test) dapat diketahui hasilnya dalam 15 menit. Prinsip tes ini adalah bahan alergen yang dicurigai (dalam bentuk cairan) diteteskan pada lengan dan dilakukan tusukan pada tetesan tersebut.

Bila penderita alergi terhadap salah satu bahan, maka akan timbul bentol dan kemerahan. Ukuran bentol menggambarkan derajat sensitivitas penderita terhadap alergen tersebut. Biasanya tes alergi ini dapat dilakukan pada anak di atas umur 4 tahun. Tes ini tidak dapat dilakukan bila terdapat kelainan di daerah kulit yang akan dites. Tes ini juga tidak dapat dilakukan bila pasien sedang dalam keadaan hamil.

Untuk menghindari pengaruh obat yang dapat mengurangi reaksi alergi pada tes tersebut, maka obat-obat yang termasuk golongan antihistamin tidak boleh dipakai sebelum tes. Jadi tes alergi dapat membantu, tetapi tidak memastikan penyebab alergi.

Prinsip pengobatan alergi adalah menghindari alergen, mengobati gejala dengan obat antialergi, serta terapi imun untuk mengurangi kepekaan terhadap alergen. Untuk urtikaria, bila penyebabnya dapat dikenal, maka penyebab tersebut perlu dihindari. Bila anak alergen terhadap makanan tertentu, maka makanan tersebut hendaknya dihindari.

Untuk menghilangkan gejala urtikaria, dapat diberikan obat golongan antihistamin. Pada umumnya, untuk mengobati urtikaria tidak diperlukan terapi imun.

Sumber: Buku Panduan Hidup Sehat, Dari Alergi Sampai Gemuk, oleh dr Samsuridjal Djauzi

Food Allergy, atau Food Intolerance?

Pernahkah Anda mengalami gatal-gatal pada kulit usai menyantap udang, atau si kecil yang menjadi diare setelah meminum susunya? Apakah hal ini merupakan pertanda Anda mengalami alergi makanan, atau sekadar tidak dapat mentoleransi jenis makanan tertentu? Adakah perbedaan di antara keduanya?

Sebuah studi yang dipublikasikan di Annals of Allergy, Asthma & Immunology mendapati bahwa meskipun kebanyakan dari kita mudah mengenali gejala alergi makanan, namun mayoritas pasti tak dapat membedakan apakah yang dimaksud alergi makanan dan intoleransi makanan. Dengan sendirinya, kita juga tidak tahu bagaimana menangani masalah ini.

Persoalan alergi makanan ini bahkan sepintas tak pernah ditanggapi serius, padahal akibatnya bisa fatal. Sementara itu, intoleransi makanan justru tak begitu meresahkan karena hanya mengakibatkan ketidaknyamanan. "Sepertinya orang tidak menyadari bagaimana alergi makanan yang sesungguhnya, karena hal ini serius, dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan," kata Scott H. Sicherer, MD, profesor bidang pediatri di Mount Sinai School of Medicine dan penulis buku Understanding and Managing Your Child's Food Allergies. "Bayangkan jika kita tidak bisa minum susu atau makan telur. Bagi anak, hal ini bisa mempengaruhi semua situasi sosialnya," tambahnya. Si kecil tak bisa makan makanan yang umum dikonsumsi anak-anak di lingkungannya, atau tak bisa ikut menikmati hidangan pesta ulang tahun temannya, karena alergi dengan semua jenis olahan susu.

Anda juga ingin tahu apa perbedaan antara alergi makanan dan intoleransi makanan?

Alergi makanan
Alergi makanan terjadi ketika sistem imunitas salah menyerang protein di dalam makanan, demikian menurut Dr. Sicherer. Ketika tubuh salah menanggapi jenis makanan, seperti kacang, sebagai substansi asing, tubuh mulai membentuk antibodi untuk melawan substansi tersebut. Ketika dalam kesempatan lain tubuh menemukan makanan itu lagi, antibodi segera merasakannya, dan memberi sinyal pada sistem imunitas untuk bereaksi. Dan inilah yang menyebabkan bintik-bintik merah yang gatal, bibir atau lidah membengkak, pusing, pingsan, bahkan dalam beberapa kasus, kematian. "Gejala-gejala ini dapat terjadi sangat cepat setelah memakan makanan yang salah," katanya. "Beberapa orang sangat sensitif, dan sedikit makanan saja dapat memicu reaksi."

Yang umum terjadi: Pada anak-anak, tiga jenis makanan yang paling sering memicu alergi adalah susu sapi, kacang, dan telur. Menurut hasil studi, banyak orang yang mengira alergi susu sapi pada anak bisa digantikan dengan susu rendah lemak. Sedangkan makanan pemicu alergi pada orang dewasa adalah kerang-kerangan.

Kesalahpahaman lain: Masih menurut hasil studi, sekitar 40 persen orang mengira bahwa alergi tak akan sembuh saat anak bertambah besar. Sekitar 55 persen orang mengira alergi makanan bisa sembuh, dan 30 persen percaya ada pengobatan harian untuk orang-orang dengan alergi makanan. Semua ini tidak benar: alergi bisa menghilang seiring bertambahnya usia. Alergi susu pada anak, misalnya, kelak dapat diatasi oleh si anak, kata Ruchi Gupta, MD, MPH, asisten profesor pediatri di Children's Memorial Hospital Northwestern School of Medicine, dan penulis studi tersebut. Namun satu-satunya cara untuk mengatasi alergi secara efektif adalah menghindari makanan pemicunya. Anda bisa melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui apakah Anda alergi makanan atau hal-hal tertentu.

Intoleransi makanan
Intoleransi makanan tidak ada hubungannya dengan sistem imun. Orang yang tidak dapat mentoleransi makanan tertentu kehilangan beberapa komponen dalam sistem pencernaan yang diperlukan untuk mencerna makanan tersebut. Contohnya, intoleransi laktosa terjadi pada orang-orang yang kekurangan enzim pencernaan laktat. "Intoleransi makanan tidak menakutkan, hanya membuat kita tidak nyaman," kata Dr Sicherer. Gejala-gejalanya pun cenderung berhubungan dengan pencernaan, seperti kram pada perut, diare, banyak buang angin, dan kembung. Namun beberapa tambahan makanan dapat menyebabkan ruam dan gatal-gatal atau serangan asma, yang seringkali dikira sebagai gejala alergi. Sebagian orang bahkan dapat mentoleransi makanan yang dimaksud bila dalam jumlah kecil saja.

Yang umum terjadi: Ada suatu kondisi dimana orang tidak dapat mencerna makanan yang mengandung tepung gandum, dan hal ini merupakan bentuk yang umum dari intoleransi makanan. Selain itu, kebanyakan orang juga memiliki tingkat intoleransi tertentu terhadap laktosa. Zat tambahan pada makanan, seperti pewarna makanan, dan sulfida pada anggur, juga sering memicu intoleransi yang kerap disalahartikan sebagai alergi, demikian pendapat Dr Gupta. Jika Anda tidak yakin makanan apa yang memicu masalah pencernaan Anda, hilangkan semua bahan yang mencurigakan dalam makanan Anda, dan konsumsi kembali secara berangsur-angsur.

Kesalahpahaman lain: Beberapa intoleransi makanan dapat diatasi. Anda bisa mengonsumsi obat yang mengandung laktat, yaitu enzim yang menghilang dalam intoleransi susu.

Ketika Alergi Datang

Pada tahun 2000, Resource Limited (marketing research) melakukan penelitian di Inggris bagian selatan. Hasilnya, sekitar 70 persen penderita alergi baru mengetahui kalau dirinya alergi setelah lebih dari 7 tahun mengalami gejalanya.

Saat terpapar alergen, tubuh memproduksi immunoglobulin E (IgE) yang berfungsi untuk menghancurkan zat yang dianggap berbahaya bagi tubuh. Kemudian IgE melekat di mast cell (jaringan sel yang memproduksi histamin ketika alergen masuk). Interaksi antara IgE dengan mast cell bermanifestasi dalam bentuk reaksi alergi yang biasa kita lihat (kulit gatal-gatal, mual atau bengkak di bagian tubuh tertentu). Tidak mustahil, kita sama seperti masyarakat Inggris Selatan. Terheran-heran mengapa tiba-tiba setiap pagi selalu bersin. Padahal sebelumnya tidak pernah.

Penelitian yang didanai oleh perusahaan farmasi Jerman, Altana Pharma, menyebutkan alergi yang dianggap baru timbul saat dewasa ternyata karena kita tidak menyadarinya. Atau karena ada perubahan hormon dan gaya hidup. Dr Danche Theno, SpP, spesialis alergi dari RS Pantai Indah Kapuk, menegaskan penelitian ini.

"Alergi bisa terjadi pada siapa saja. Tingkat risiko alergi seseorang ditentukan oleh faktor genetik, lingkungan, dan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh rendah, alergi mudah muncul," katanya.

Ada beberapa kenis alergi yang umum dikeluhkan oleh orang dewasa, yaitu alergi udara dingin, alergi parfum, alergi nikel (banyak diderita wanita, contohnya ketika memakai aksesori berbahan nikel), alergi tumbuhan, alergi alkohol, dan alergi telur.

Alergi telur, misalnya, menurut penelitian Mayo Foundation for Medical Education and Research umum terjadi pada anak-anak. Namun, ada juga orang dewasa yang alergi telur. Baik yang dimakan atau yang terpapar di kulit.

Menurut American Academy of Allergy, Asthma and Immunology, zat penyebab alergi dalam telur adalah protein ovomukoid, ovalbumin, ovontransferin, dan lisozim. Zat-zat ini lebih banyak terdapat dalam putih telur. Protein-protein ini merangsang reaksi sistem kekebalan tubuh secara berlebihan. Akibatnya, tubuh kita menghasilkan antibodi untuk melawan protein telur yang sebenarnya tidak berbahaya.

Gejala alergi akan muncul beberapa menit atau beberapa jam setelah telur dikonsumsi atau terpapar di kulit. Biasanya berupa kulit yang terasa gatal dan menjadi merah, atau pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti bibir atau mata. Ada juga orang yang jadi sulit bernafas akibat mengonsumsi telur.

Untuk mencegah gejala alergi muncul, perhatikan dengan seksama makanan yang dikonsumsi agar tidak mengandung telur. Saat makan di restoran, jangan segan bertanya ke pelayan apakah menu yang dipesan mengandung telur atau tidak. Jika gejala yang timbul berat, misalnya sesak nafas akut, segera ke dokter untuk mendapatkan suntikan epinefrin yang mengaktifkan adrenalin. Hormon adrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras memompa darah sehingga persediaan oksigen meningkat. Tes alergi yang dianjurkan adalah tes darah dan skin test untuk mengetahui bahan apa di dalam telur yang menyebabkan reaksi alergi muncul.

Bagaimana Sih, Menyembuhkan Flu?

Datangnya musim hujan biasanya juga menimbulkan wabah flu. Penyakit ini boleh dibilang tidak berbahaya, tetapi efeknya cukup mengganggu. Coba, siapa yang tahan bila harus bekerja dalam keadaan bersin-bersin sepanjang hari, ditambah hidung yang terus meler, dan tenggorokan yang gatal?

Orang mungkin akan menggunakan kata “flu” untuk semua jenis penyakit ringan, seperti masuk angin atau virus perut yang menunjukkan gejala seperti flu. Namun flu yang sebenarnya berbeda. Gejala flu biasanya lebih parah daripada pilek, dan berlangsung lebih lama. Flu biasanya juga tidak menyebabkan muntah atau diare.

Yang menyebabkan flu
Flu -dari kata influenza- sebenarnya terjadi karena infeksi virus. Penyakit ini menyebabkan demam, rasa sakit pada tubuh, sakit kepala, batuk kering, dan tenggorokan yang perih atau gatal. Anda mungkin juga merasa lebih cepat lelah. Gejala ini terasa paling parah untuk 3 atau 4 hari pertama, dan butuh 1 atau 2 minggu untuk benar-benar sembuh.

Bila Anda berada di sekitar orang yang terkena virus flu, dalam 1 atau 4 hari Anda akan mengalami gejala flu. Kebanyakan orang akan membaik tanpa masalah. Namun kadang-kadang flu bisa menyebabkan infeksi bakteri, seperti infeksi telinga, infeksi sinus, atau bronchitis. Dalam kasus-kasus tertentu, flu juga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pneumonia.

Ada orang-orang tertentu yang akan lebih mudah terkena flu. Misalnya anak-anak, wanita hamil, orang yang sudah berusia lanjut, dan orang-orang dengan gangguan sistem kekebalan. Mereka ini akan lebih susah melawan infeksi tersebut.

Bagaimana menyembuhkannya?
Sebenarnya, kita bisa menyembuhkan flu sendiri di rumah. Kebanyakan orang akan memilih beristirahat, minum banyak air putih, makan dengan sehat, dan minum obat untuk menurunkan demam.

Jika Anda ke dokter, Anda mungkin memang akan diberi obat yang dapat meringankan gejala flu. Namun anda harus mengonsumsinya dalam 2 hari pertama gejala tersebut berlangsung.

Anda juga bisa mencegah flu dengan mendapatkan vaksin flu setiap tahun. Waktu terbaik untuk mendapatkan vaksin ini adalah pada bulan Oktober dan November, sebelum musim flu mulai.

Siapa pun bisa mendapatkan vaksin ini, khususnya untuk orang-orang yang mempunyai risiko lebih tinggi terkena flu. Contohnya, anak-anak usia 6 bulan sampai 4 tahun, orang berusia di atas 50 tahun, orang dewasa dan anak-anak yang memiliki masalah kesehatan jangka panjang atau gangguan sistem kekebalan, dan wanita yang hamil pada musim flu.

Vaksin flu yang disarankan untuk pekerja medis, dan siapa saja yang tinggal atau bekerja dengan orang yang punya risiko mengalami masalah dengan flu. Jika Anda tidak mengalami flu setelah mendapatkan vaksin ini, gejala Anda akan lebih ringan, dan peluang untuk terkena masalah dari flu juga lebih sedikit.

Etiket Membesuk Teman yang Sakit

Tak hanya masalah makan di meja makan, tetapi ketika membesuk teman yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit pun perlu etiket. Apa saja yang mesti diperhatikan? Berikut beberapa tips dari Mien R Uno, mantan pengajar di Martha Tilaar Beauty and Gallery dan pengasuh acara Dunia Wanita di TVRI.

Haruskah menjenguk?
Kedekatan seseorang sangat berpengaruh apakah sebaiknya teman yang sakit tersebut dijenguk atau tidak. Sebelum Anda datang, selalu pastikan bahwa teman yang sakit tersebut sudah cukup kuat untuk dijenguk atau belum. Pastikan ia sudah keluar dari ruang intensive care unit (ICU) atau unit gawat darurat (UGD). Jika waktu Anda sangat terbatas sementara teman Anda tersebut masih berada dalam ruang rawat intensif, Anda bisa mengirimkan bunga atau kartu ucapan sebagai tanda perhatian Anda.

Saat menjenguk di rumah sakit
- Rumah sakit bukanlah tempat untuk kumpul-kumpul lalu bersenda gurau dengan teman-teman. Karenanya, usahakanlah agar "pasukan" yang ingin menjenguk hanya secukupnya. Misal, 3-4 orang saja. Jika lebih dari itu, maka penjenguk cenderung terlalu ramai dan menimbulkan keriuhan yang bisa mengganggu pasien lain. Yang perlu diingat pula, jangan terlalu asyik bersenda gurau dengan teman-teman yang berkunjung dan cenderung membiarkan si teman yang terbaring hanya menonton Anda bercengkerama dengan teman lain.

- Jangan pula membawa anak-anak yang berusia di bawah 3 tahun ke rumah sakit. Selain sulit mengawalnya dan bisa mengganggu ketenangan pasien lain, anak-anak usia tersebut bisa dengan mudahnya tertular penyakit di rumah sakit.

- Sebisa mungkin ketahui apa yang menjadi kesukaan si teman yang sakit. Jika ingin membawa buah, ketahui dulu buah apa yang ia sukai. Jika ternyata si teman tidak bisa makan buah-buahan atau sudah banyak yang membawakan, Anda bisa bawakan barang-barang hiburan, misalnya majalah, meminjamkan MP3, atau CD player berikut CD. Perlu diingat, Anda tak tahu makanan apa yang bisa dan boleh untuk dikonsumsi olehnya. Karenanya, lebih baik tidak membawakan makanan. Daripada terbuang percuma, sayang kan?

- Tak perlu bertanya mengenai penyakitnya terlalu detail. Cukup tanyakan garis besarnya saja. Bila ia ingin bercerita, ia pasti akan cerita, dan sebaiknya Anda menjadi sahabat yang bersedia mendengarkan. Jangan pula malah Anda yang sibuk bercerita. Kan dia yang sakit dan butuh perhatian. Kecuali, dia yang meminta Anda untuk bercerita banyak karena dia tak kuat untuk banyak bicara.

- Isi percakapan dengan hal-hal ringan. Sedikit humor dan cerita tentang keadaan kantor bisa jadi bahan pembicaraan. Lihatlah apakah si teman terhibur. Kalau tidak, sebaiknya cari bahan obrolan lain.

- Jenguklah teman Anda tak lebih dari lima belas menit. Ia pasti butuh istirahat. Kalau Anda hanya menjenguk sendiri dan si teman meminta Anda untuk tidak pergi, Anda bisa tinggal lebih lama. Namun, usahakan untuk tetap mengikuti ketentuan dari rumah sakit agar tidak merugikan siapa pun.

Bagaimana dengan teman yang sakit di rumah?
Sebenarnya teman yang sakit di rumah tak harus dikunjungi. Anda bisa saja mengirim bunga, kartu, atau bingkisan dengan ucapan "Semoga Cepat Sembuh". Namun, jika Anda mengenalnya cukup dekat, maka Anda bisa mengunjunginya sejenak. Akan tetapi, jangan lupa menelepon ke rumahnya untuk menanyakan kesiapannya menerima Anda. Tanyakan pula, apakah ia ingin dibawakan sesuatu.

Aturan Tak Tertulis Berjalan di Tempat Umum

Budaya tertib sepertinya sudah jauh bergeser. Sering kali kita mengedepankan ego pribadi ketika berada di ruang publik. Padahal, ada kepentingan orang lain di sana. Berikut adalah etiket mengenai berjalan di tempat umum, seperti trotoar, mal, jembatan penyeberangan, jalan, eskalator, dan sebagainya.

1. Di Indonesia, aturannya berjalan di sebelah kiri, sementara di sebelah kanan untuk jalur orang jalan dari arah berlawanan. Sering kali kalau di area sempit, orang lupa untuk langsung mengambil sisi kiri sehingga sering bertabrakan dengan yang berjalan dari arah berlawanan.

2. Jangan terlalu lama berhenti di tengah area sehingga menghalangi jalan orang di belakang Anda. Kalau memang butuh berhenti, cari tempat agak leluasa.

3. Apabila berjalan beramai-ramai jangan sampai Anda dan teman-teman menguasai seluruh sisi jalan. Cobalah berjalan beriringan, seperti iringan itik di sawah.

4. Jika hendak mendahului orang di depan Anda, ucapkan "Permisi, numpang lewat" dengan wajah ramah, dijamin dia akan memberi Anda jalan. Katakan terima kasih kepada orang yang sudah memberi Anda jalan tersebut.

5. Beri jarak pada orang yang ada di depan Anda. Jangan terlalu dekat. Di beberapa negara, orang harus memberi jarak minimal setengah meter dari orang di depannya. Kalau Anda terlalu dekat, dikira bermaksud tidak baik, bisa-bisa Anda disangka pencopet, kan gawat.

6. Jangan buang sampah sembarangan, memang tak ada yang melarang Anda makan di jalan, tetapi buanglah sampah di tempat yang telah disediakan.

10 Cara Menghemat Energi Kulkas

Kulkas atau lemari es adalah salah satu alat rumah tangga yang paling banyak menghabiskan energi. Baca informasi di bawah ini, agar Anda bisa berhemat dan merawat kulkas hingga berumur lebih panjang.

1. Berikan jarak antara kulkas dengan dinding di sekitarnya. Minimal 10-15 cm dengan dinding, dan kurang lebih 30 cm dengan langit-langit. Jika diletakkan di ruang sempit, mesin akan menjadi cepat panas dan beban kerjanya menjadi lebih berat. Harus ada cukup ventilasi.

2. Taruhlah kulkas di tempat sejuk, jangan di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung atau sumber-sumber panas lainnya, karena tidak baik untuk mesin.

3. Usahakan untuk tidak terlalu sering membuka dan menutup kulkas. Lampu yang menyala saat pintu dibuka akan menghabiskan energi. Jangan terlalu lama membuka pintu kulkas.

4. Pastikan pintu tertutup dengan baik. Kulkas terus bekerja mendinginkan makanan sesuatu temperatur yang sudah ditentukan, tapi udara dinginnya terbuang percuma. Kalau kulkas berada dalam posisi miring, ada kemungkinan pintunya tidak akan tertutup dengan sempurna.

5. Aturlah temperatur sesuai kebutuhan. Semakin rendah temperatur (semakin dingin), semakin banyak energi yang diperlukan kulkas untuk proses pendinginan. Sebaiknya Anda menyetel tombol temperatur satu level di atas garis tengah saja.

6. Nonaktifkan fungsi-fungsi tambahan kulkas jika tidak membutuhkannya. Makin banyak fungsi yang diaktifkan, makin besar energi yang dikonsumsi dan biaya yang dikeluarkan. Tak perlu membeli kulkas terlalu canggih bila tidak yakin akan memanfaatkan fungsi-fungsi tersebut.

7. Hindari menyimpan makanan panas atau hangat dalam lemari es. Tunggulah hingga makanan itu dingin. Makanan atau minuman panas turut memengaruhi suhu dalam kulkas dan menyebabkan kerja mesin bertambah berat.

8. Periksa sekat karet yang menempel di pintu. Biasanya sekat ini akan mengendur seiring berjalannya waktu. Udara luar bisa mudah masuk dan mengacaukan suhu di dalam. Mesin kulkas akan bekerja lebih keras mendinginkan isi kulkas sesuai dengan temperatur yang sudah ditentukan. Lakukanlah perbaikan bila ada lubang lain yang memungkinkan udara luar masuk.

9. Matikan kulkas jika Anda dan keluarga hendak bepergian ke luar kota selama beberapa waktu. Kulkas memiliki fungsi defrost untuk melumerkan es. Gunakan fungsi ini, dan bersihkan kulkas sebelum meninggalkan rumah. Buka sedikit pintu kulkas agar bagian dalam tidak lembab dan bau.

10. Bersihkan bagian-bagian kulkas secara teratur agar kerja mesin jadi ringan. Debu dapat menyumbat saluran pembuangan dan udara sehingga mengakibatkan mesin harus bekerja lebih keras. Biaya yang keluar pun lebih banyak.

Sabtu, 20 November 2010

Setsuzokushi si Kata Sambung

Rangkuman tentang Setsuzokushi ini saya kembali tuliskan untuk pengunjung blog bernama
Giann Ramasatya-san. Tapi saya bingung.. Apakah ini dapat dikatakan rangkuman kalau pada akhirnya saya seperti menyalin?

Saat proses penyalinan setsuzokushi ini saya serasa melihat rumus-rumus Matematika..^%$#@&!
Jadi mohon maaf kalau kelamaan yaa..
..
Entah dapat membantu atau tidak, silahkan diperiksa..
Selebihnya, semoga bisa membantu juga bagi yang membutuhkan..



A. Arti dan Fungsi Setsuzokushi
Dalam Bahasa Indonesia konjungsi sering disebut juga kata sambung. Si kata sambung ini dalam Bahasa Jepang disebut dengan setsuzokushi. Nagayama Isami secara singkat menjelaskan bahwa yang dimaksud setsuzokushi ialah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan kalimat dengan kalimat atau merangkaikan bagian-bagian kalimat [Isami, 1986: 157]. Fungsi setsuzokushi [konjungsi] yatu:
1. Setsuzokushi dipakai untuk merangkaikan, menjajarkan atau mengumpulkan beberapa kata. Setsuzokushi dipakai di antara kata-kata itu.

a. Borupen matawa manenhitsu de kakinasai!
b. Eigo narabini suugaku wo benkyou shinasai!
c. Yuka-san, Emiko-san oyobi Akemi-san ga daihyou toshite dekakemasu.

2. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan dua klausa atau lebih dalam suatu kalimat, menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat. Setsuzokushi diapit oleh bagian-bagian kalimat yang digabungkan itu.
a. Kare wa seijika de, shikamo, bungakusha data.
b. Benkyou mo suru shi, mata, undou mo suru.
c. Tasuke wo motometa ga, shikashi dare mo konakatta.

3. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan dua kalimat, menyatakan bahwa kalimat yang disebutkan mula-mula berhubungan dengan kalimat yang disebutkan berikutnya. Setsuzokushi diletakkan setelah titik pada kalimat pertama.
a. Kaze wa yanda. Daga, ame wa furitsuzuiteru.
b. Eiga wo mi ni ikou ka. Soretomo, ongaku wo kiki ni ikou ka?
c. Kare wa atama ga ii. Shikashi, undou ga dame desu.

Setsuzokushi tidak mengenal konjugasi atau deklinasi, termasuk kelas kata yang berdiri sendiri [jiritsugo] dan tidak mempunyai dukungan sintaksis dengan bentuk lain, tidak dapat diatur atau dihubung-hubungkan dengan kata lain dan tidak dapat membentuk kalimat tanpa sokongan kata lain. Setsuzokushi hanya berfungsi menghubungkan beberapa kata, menghubungkan dua klausa atau lebih atau menghubungkan bagian-bagian kalimat, menggabungkan kalimat dengan kalimat. Setsuzokushi tidak dapat menjadi subjek, objek, predikat atau pun adverbia.


B. Jenis-jenis Setsuzokushi

Ada beberapa pendapat mengenai setsuzokushi ini. Ada yang membaginya menjadi lima jenis dan ada juga yang membaginya menjadi tujuh jenis. Seperti Uehara Takeshi dalam buku Shinshu Kaimei Kokubunpo, Terada Takanao dalam buku Chugakusei No Kakubunpou dan Hirai Masao dalam buku Nandemo Wakaru Shinkokugo Handobukku membagi setsuzokushi menjadi 7 jenis yakni: heiritsu, sentaku, tenka, gyakusetsu, joken, tenkan dan setsumei.

Baik Nagayama Isami maupun Murakami Motojiro tampaknya mengelompokkan jenis setsuzokushi [konjungsi] jouken, tenkan dan setsumei [yang dikemukakan oleh Uehara Takeshi, Terada Takanao dan Hirai Masao] menjadi jenis junsetsu. Pada bagian ini akan dibahas semua jenis setsuzokushi yang telah dikemukakan di atas.

1. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang setara [heiritsu no setsuzokushi].
Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan setara di antaranya: oyobi [dan, serta, lagi], narabini [dan, lagipula, serta, begitu pula], mata [dan, lagi, juga, selanjutnya].
Setsuzokushi-setsuzokushiseperti ini berfungsi untuk merangkaikan, menjajarkan atau mengumpulkan beberapa kata atau kalimat yang setara sehingga menjadi satu kesatuan kalimat yang lebih besar.

a. Ji wo kaki, mata hon wo yomu.
b. Pochi wa utsukushiku, mata kashikoi inu desu.
c. Eigo narabini suugaku o benkyou shinasai!
d. Yuka-san, Emiko-san, oyobi Akemi-san ga daihyou toshite dekakemesu.


2. Setsuzokushi yang menyatakan pilihan [sentaku no setsuzokushi]
Jenis setsuzokushi ini berfungsi menyatakan pilihan di antara kata-kata yang disebutkan sebelumnya dengan kata-kata yang disebutkan kemudian. Setsuzokushi yang menyatakan pilihan ini antara lain: aruiwa [atau, atau pun, boleh jadi, mungkin, barangkali, kalau tidak], soretomo [atau, kalau tidak], matawa [atau], moshikuwa [atau, atau pun] dan sebagainya.

a. Okashi ga ii ka, soretomo, kudamono ga ii ka?
b. Denwa matawa denpou de oshirase shimasu.
c. Furansu-go aruiwa doitsu-go o benkyou shitai to omotteru.
d. Tegami moshikuwa denwa de gohenji itashimasu.


3. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan tambahan [tenki no setsuzokushi]

Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan tambahan ini di antaranya kata-kata omake ni [tambahan, sebagai tambahan, selain itu, lagipula], shikamo [lagipula, dan, juga, selanjutnya tambahan], soshite/soushite [lalu, dan lagi, selanjutnya], sonoue [di samping itu, selain itu, lagipula, tambahan pula], sorekara [lalu, sesudah itu, maka, selanjutnya], sore ni [lagipula, selain itu, tambahan], nao [lagi, lagipula, selanjutnya dan lagi, demikian juga], mata [lagi, dan juga, selanjutnya tambahan, yang lain]. Setsuzokushi kelompok ini berfungsi menyatakan bahwa tindakan pertama diikuti tindakan berikutnya, benda/keadaan yang pertama diikuti benda/keadaan yang pertama diikuti benda/keadaan berikutnya. Penjelasan yang disebutkan kemudian memperkuat penjelasan yang disebutkan sebelumnya.

a. Kare wa Eigo ga dekita, shikamo nihongo mo dekiru.
b. Yama ni mo itta shi, soshite umi ni mo itta.
c. Ame mo hidokatta ga, sonoue kaze mo hidokatta.


4. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan yang berlawanan [gyakusetsu no setsuzokushi]
Setsuzokushi yang dipakai untuk menyatakan hubungan yang berlawanan ialah: ga [[tapi, tetapi, namun], kedo/keredo/kedomo/keredomo [tapi, tetapi, akan tetapi, meskipun, walaupun], shikashi [tetapi, walaupun demikian, namun] soredemo [walaupun begitu, walaupun demikian, tetapi], tadashi [tetapi, tapi], daga/desu ga [tetapi, akan tetapi, walaupun demikian], dakedo/dakeredo/desukedo/desukeredo/desukeredomo/dakeredomo [walaupun demikian, tapi, tetapi], datte [tetapi], demo [walaupun begitu, biarpun, tetapi, akan tetapi], tokoroga [tetapi, sebaliknya, padahal, melainkan], dan sebagainya. Setsuzokushi yang termasuk kelompok ini berfungsi untuk merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan bahwa pernyataan yang disebutkan pertama berlawanan dengan pernyataan yang disebutkan kemudian.

a. Atama no ii gakusei da. Shikashi, kesseki ga ooi.
b. Kinou depaato e ikimashita. Tokoroga, depaato ga yasumi deshita.
c. Haru ga kita. Daga, mada kaze wa tsumetai.


5. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan sebab-akibat atau hubungan persyaratan [jouken no setsuzokushi]

Setsuzokushi-setsuzokushi yang menyatakan hubungan sebab-akibat ini antara lain: sorede [oleh sebab itu, maka], sokode [oleh karena itu, jadi], suruto [dengan demikian, lantas], dakara/desukara [oleh karena itu, maka, karena, sehingga, jadi], shitagatte [oleh karena itu, oleh sebab itu, jadi, karena], yue ni [oleh karena itu, oleh sebab itu], soreyue [oleh sebab itu, karena itu], to [karena, sebab, bila, kalau]. Setsuzokushi jenis ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan kata-kata atau kalimat yang disebutkan mula-mula merupakan syarat atau sebab, sedangkan kata-kata atau kalimat yang disebutkan kemudian merupakan akibat.

a. Ano mise wa maigetsu juugonichi ga kyuujitsu da. Kyou wa juugonichi da. Suruto, ano mise e itte mo dame da ne.
b. Ashita wa tenki ga waruku narisou desu ne. Dakara, ashita wa yameyou, yama e iku no wa.
c. Chottomo undou shinai. Shitagatte, karada ga yowai no da.
d. Kare wa karada ga yowai. Sorede, yoku kesseki suru.

6. Setsuzokushi yang menyatakan suatu perubahan atau peralihan [tenkan no setsuzokushi]
Setsuzokushi yang termasuk jenis ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dengan menyatakan bahwa pernyataan yang disebutkan kemudian merupakan perralihan/pergantian/perubahan daripada pernyataan yang disebutkan mula-mula. Setsuzokushi-setsuzokushi yang termasuk jenis ini di antaranya: sate [kalau begitu, baik, nah, ada pun, jadi, maka, lantas], dewa [kalau begitu, maka, lalu, kemudian, jadi, baiklah], tokini [walaupun demikian, ngomong-ngomong], tokorode [oya, ngomong-ngomong, tetapi], soredewa [kalau begitu, jika demikian, jadi], tonikaku [namun demikian, walau bagaimanapun, pokoknya, pada umumnya, bagaimanapun juga].
a. Tokoro de, konogoro eiga o mimasu ka?
b. Sate, hanashi kawatte, kawa e asobi ni itta Yukari-san wa.
c. Toki ni, ano mondai wa dou narimashita ka?

7. Setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan [setsumei no setsuzokushi]
Di dalam kelompok setsuzokushi yang menyatakan hubungan penjelasan ini terdapat kata-kata: tsumari [dengan singkat, dengan kata lain, pendek kata, alhasil, ialah, yaitu, akhirnya, yakni], sunawachi [yaitu, yakni, ialah, lalu], tatoeba [misalnya, umpamanya, seandainya], nazenara [sebab, karena], yousuruni [dengan singkat, pendek kata, pokoknya, sebenarnya], dan lain-lain. Setsuzokushi kelompik ini berfungsi merangkaikan beberapa kata atau kalimat dan menyatakan pernyataan yang disebut kemudian merupakan penjelasan atau tambahan pernyataan yang disebut sebelumnya.
a. Dekakeru no wa yameta hou ga ii. Nazenara ashita wa ame ga furusou dakara.
b. Nihon wa shiki, sunawachi haru, natsu, aki, fuyu no henka ga aru.


C. Pembentukan Setsuzokushi
Kata-kata yang termasuk setsuzokushi [konjungsi] jumlahnya cukup banyak. Contohnya sebagian besar telah dikemukakan pada penjelasan bagian B. Apabila melihat bentuk setsuzokushi, maka akan kelihatan ada setsuzokushi yang merupakan bentukan dari kelas kata lain. Maksud pembentukan setsuzokushi di sini yaitu beberapa kelas kata dipakai secara berurutan dan akhirnya menjadi sebuah setsuzokushi. Misalnya kata sorekara berasal dari nomina sore [itu] ditambah partikel kara [dari, mulai], lalu kedua kata itu menjadi sebuah setsuzokushi [konjungsi] sorekara yang berarti lalu, dan, selanjutnya atau sesudah itu. Pembentukan setsuzokushi dapat terjadi dengan pola-pola seperti berikut:

1. Meishi + joshi
Tokoroga [tokoro +ga]
Sorenara [sore +nara]
Yueni [yue +ni]
Tokorode [tokoro + de]
Soredewa [sore +dewa]
Sokode [soko +de]
Soreni [sore +ni]
Sorede [sore +de]
Tokini [toki +ni]

2. Doushi + joshi
Shitagatte [shitagau + te]
Narabini [narabu + ni]
Suruto [suru +to]

3. Fukushi + joshi
Matawa [mata + wa]

4. Jodoushi + joshi
Desukeredomo [desu +keredomo]
Desukeredo [desu +keredo]
Desukedo [desu +kedo]
Dakeredomo [da + keredomo]
Dakeredo [da + keredo]
Dakedo [da +kedo]
Desukara [desu + kara]
Dakara [da +kara]
Desuga [desu + ga]
Daga [da +ga]

5. Joshi + joshi
Demo [de + mo]
Dewa [de + wa]
Shikamo [shika + mo]

6. Fukushi + doushi
Soushite [sou +shite]
Soshite [so +shite]

7. Fukushi + doushi + joshi
Sousuruto [sou +suru + to]


D. Setsuzokushi yang sama dengan kelas kata lain

Seperti telah dijelaskan pada bagian C, ada setsuzokushi yang terbentuk dari beberapa kelas kata. Beberapa kelas kata dikombinasikan dan akhirnya membentuk sebuah setsuzokushi. Selain itu, yang perlu diketahui juga, ada beberapa kata yang termasuk setsuzokushi yang dipakai juga pada keelas kata lain. Maksudnya, ada beberapa kata yang dipakai pada kelompok setsuzokushi, tetapi dipakai pula pada kelas kata lain. Kalau kita melihat jenis setsuzokushi seperti yang tertulis pada Bagian B, tampak ada beberapa setsuzokushi yang dipakai juga pada kelompok fukushi dan kelompok joshi.

1. Setsuzokushi yang sama dengan fukushi [adverbia]
a.
[1] Kare wa mata jigyou ni shippai shita. [fukushi]
[2] Atama mo yoi shi, mata karada mo yoi. [setsuzokushi]
b.
[1] Nao yoku sagashite mimasu. [fukushi]
[2] Kaijo wa koudou desu. Nao, kaikai wa kuji desu. [setsuzokushi]
c.
[1] Boku mo aruiwa iku kamo shirenai. [fukushi]
[2] Tozan aruiwa kaisuiyoku ni iku. [setsuzokushi]

Untuk membedakan apakah kata itu termasuk setsuzokushi atau termasuk fukushi, kita harus memperhatikan isi atau makna seluruh kalimat atau harus memperhatikan konteks kalimat itu. Setsuzokushi dipakai untuk menggabungkan beberapa kalimat atau menggabungkan bagian kalimat-kalimat. Seperti setsuzokushi [konjungsi] fukushi pada kalimat a-2 dipakai untuk menggabungkan kalimat Atama mo yoi dengan kalimat Karada mo yoi sehingga menjadi kalimat Atama mo yoi shi, mata karada mo yoi. Tetapi fukushi [adverbia] mata seperti yang ada pada kalimat a-1 dipakai untuk menerangkan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya, tidak berfungsi sebagai konjungsi/kata sambung.

2. Setsuzokushi yang sama dengan joshi [partikel]
a.
[1] Yoku taberu ga, chotto mo futoranai. [joshi]
[2] Yoku taberu. Ga, chotto mo futoranai. [setsuzokushi]
b.
[1] Ji o yomeru keredomo, kakenai. [joshi]
[2] Ji o yomeru. Keredomo, kakenai. [setsuzokushi]

Barangkali mudah sekali kita membedakan apakah kata itu sebagai setsuzokushi atau sebagai joshi. Sebagai contoh kita dapat melihat kalimat a. joshi [partikel] ga pada kalimat a-1 tidak dapat berdiri sendiri, selalu mengikuti kata yang ada sebelumnya. Kata itu baru dapat menunjukkan arti bila sudah disusun dengan kata lain. Sedangkan setsuzokushi [konjungsi] ga seperti pada contoh kalimat a-2 dapat berdiri sendiri dan dapat menunjukkan arti tanpa bantuan kata lain. Setsuzokushi tidak dapat digabungkan dan disusun dengan kata lain. Setsuzokushi lain yang dipakai juga sebagai joshi yaitu: date, dewa, keredo, demo dan sebagainya.

..
--
Sumber:
Gramatika Bahasa Jepang Modern Seri A
Sudjianto
Oriental, 1996

IKEBANA DAN IKENOBO

Beberapa waktu lalu saya iseng cari-cari artikel Nuansa untuk saya jadikan korban menuh-menuhin isi blog ini.

Artikel pertama yang menarik minat saya itu adalah tentang Ikenobo. Setelah selesai menulis, iseng-iseng saya buka Nuansa yang lainnya. Dan rupanya saya menemukan artikel tentang Ikebana!

Bila mengingat Nuansa dapat menuliskan apapun tentang Jepang mungkin itu bukanlah sesuatu yang terlalu aneh. Tapi yang membuat saya heran, rupanya dua artikel tersebut ditulis pada edisi awal tahun dan edisi akhir tahun 2009! Wiw!

Tapi kenapa awal pembuka pada kedua artikel tersebut seperti tidak nyambung yes? Humm..

-Mohon maaf bila artikel yang saya tulis ini hampir sama dengan yang ditulis di web Japan Foundation.. Namanya juga iseng bigsmilev-



Tidak ada yang tahu darimana Ikebana berasal, tetapi diperkirakan ia masuk ke Jepang bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Namun demikian ada juga kalangan yang mengatakan bahwa Ikebana sudah ada di Jepang sebelum agama Buddha berkembang di sana, saat masyarakat Jepang masih menggunakan bunga dan tumbuhan segar untuk menghormati dewa penguasa alam, hal yang kelak menjadi inti dari ajaran Ikebana. Apa pun kebenaran teori ini kedekatan hubungan masyarakat Jepang dengan alam jelas terlihat dalam tulisan-tulisan seputar Jepang di masa awal.

Rangkaian Ikebana diketahui sudah mulai tampak di masa Muromachi [akhir abad 14-pertengahan abad 16]. Di masa tersebut, berbagai hal lahir dan dipandang sebagai seni tradisional Jepang dengan pakem-pakem keindahan tersendiri. Gaya shoin pada arsitektur tempat tinggal, upacara minum teh, Ikebana, pertunjukan Noh, desain taman dan puisi berirama yang semua berawal di masa Muromachi.

Namun demikian seluruhnya ini bukan budaya pop spontan. Daimyo dan shogun, penguasa feodal dan para jenderal memberikan tanggung jawab dan teknik estetika kepada para doboshu [kelompok seniman]. Beberapa doboshu berkonsentrasi pada kegiatan merangkai bunga serta melahirkan sebuah gaya dasar, yakni dahan yang berdiri di tengah vas dan dikenal dengan istilah Tatebana. Sejak itu mulai bermunculanlah para master perangkai bunga. Ikenobo Senkei seorang pendeta di Rokkakudo, Kyoto adalah seorang tokoh yang paling berpengaruh. Gaya tatebananya dikembangkan dan disebarluaskan oleh Ikenobo Senno dan Ikenobo Sen’e, di antara kelas samurai dan aristokrat seiring dengan perkembangan seni upacara minum teh yang membutuhkan keseriusan. Sejak periode Azuchi Momoyama hingga periode Edo, Ikebana merupakan seni hidup yang berubah sesuai waktu di sisi baik maupun buruknya.

Pada periode Edo, Ikebana diwujudkan dalam bentuk yang paling serius. Senno kikyuu Rikkyu mengaplikasikan Tatebana yang menjadi gaya Ikenobo dalam chabana [rangkaian bunga sederhana untuk ruang teh] yang melompat dari kelas tentara samurai warrior ke kelas pedagang dan kota masyarakat kota dan merubah namanya menjadi Rikka. Namun, pada perkembangannya, semangat kreatifitas Rikka semakin pudar dan efek geometrisnya hilang dalam komplikasi dekoratif, menjadi simbol gaya berkelas Seika atau Shoka. Seika didasrkan pada struktur kerja tri-ngular, ten-chi-jin, jo-ha-kyu atau shin-gyo-so; yang merupakan cara berbeda dari ungkapan surga-bumi-manusia. Banyak sekolah baru dibuka untuk mengajarkan gaya baru Seika dan sistem Iemoto pun dimulai.

Seiring dengan periode modernisasi Meiji, Ikebana turut dimanfaatkan. Pemerintah Meiji, bagaimana pun juga telah berkomitmen untuk mengajari para wanita dan belakangan menetapkannya sebagai latihan untuk menjadikan wanita sebagai “isteri yang baik dan ibu yang bijaksana”. Pemerintah secara jelas menetapkan bahwa sebagai bagian dari formasi karakter ini, Ikebana yang pernah menjadi bentuk seni kaum lelaki sejak itu menjadi standar bagian pendidikan wanita. Keputusan ini mengembangkan dasar kelahiran kembali Ikebana dan juga pada suatu generasi, membuatnya melampaui kegiatan kaum lelaki dan terbuka bagi wanita walaupun pada saat itu wanita terlarang secara hukum untuk mengembangkan apa pun. Di akhir abad ke-19, ketika masyarakat mulai bercocok tanam ala barat, Ohara Unshin mempopulerkan gaya Moribana yang digunakan untuk bunga-bunga dari barat dari barat dalam rangkaian Ikebana.

Dalam hal ini, Ikebana dan lingkup budayanya telah mewarnai sejarah Jepang.



Disarikan dari berbagai sumber:
Diana S. Nugroho
__
Sumber: NUANSA
The Japan Foundation Jakarta
Edisi Januari-Februari-Maret 2009








Asal muasal dari Ikebana adalah Ikenobo yang bermula dari kuil Rokka Kudo di Kyoto, Jepang. Kuil ini dibangun oleh Pangeran Shotoku lebih dari 500 tahun lalu. Oleh sebab itu Ikenobo disebut sebagai “The Origin of Ikebana”

Dalam perkembangan selanjutnya lahirlah aliran-aliran lain selain Ikenobo. Hingga sekarang kantor pusat Ikebana Ikenobo tetap berada di kompleks kuil Rokka Kudo. Sejarah Ikebana Ikenobo berpedoman pada paham tradisional maupun modern, yang secara berkesinambungan saling menunjang menuju perkembangan zaman.

Dalam Ikebana Ikenobo dipahami bahwa setiap kuncup, bunga, tangkai atau daun bukan saja indah dipandang tetapi juga merefleksikan suatu filosofi dalam rangkaian di samping perasaan dan semangat si perangkai.

Dari tumbuhan yang diam dan statis kreatifitas akan terlahir melalui bentuk [form]. Bentuk yang tercipta dari setiap tancapan rangkaian akan menghadirkan unsur ruang [space]. Jarak di antara setiap tancapan mampu mengesankan suatu gerakan [movement] yang menjadikan tanaman tersebut tidak lagi diam dan statis tetapi merupakan suatu kesatuan rangkaian yang memiliki gerakan atau kehidupan. Bentuk yang tercipta itulah yang disebut IKEBANA.

Ikebana Ikenobo menjadi unik melalui pemanfaatan ‘ruang [space]. Ia menekankan keindahan pembentukan ruang sederhana dengan memadukan bahan dengan warna yang serasi dan menyenangkan. Rangkaian Ikenobo menggunakan tumbuhan seperti kuncup bunga, daun dan ranting. Suatu kuncup bunga bisa menjadi sangat indah karena pada kuncup tersebut terkandung filosofi suatu energi kehidupan baru atau harapan yang senantiasa menuju perkembangan ke masa yang akaan datang [future]. Karena setiap kehidupan akan mengalami keadaan yang berubah-ubah menurut kurun waktu, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang [past-present-future].

Di samping itu rangkaian Ikebana Ikenobo juga menekankan kekuatan alam dimana tumbuhan tersebut tumbuh harmonis di lingkungannya. Misalnya mengapresiasikan keindahan bentuk tekukan dahan/ranting yang terbentuk karena terpaan angin atau daun-daunan yang karena keadaan alam mulai menguning bahkan rusak akibat gigitan serangga bisa tampak indah dan alami.

Tumbuhan dan manusia merupakan bagian penting dari alam. Rangkaian Ikebana Ikenobo mengekspresikan interaksi ini dengan kesadaran akan alam dan lingkungan.
Rangkaian Ikebana Ikenobo yang mengusung unsur alam, kehidupan dan semangat seni tersebar tidak hanya di Jepang tetapi ke seluruh dunia dengan harapan bahwa keindahan rangkaian Ikebana Ikenobo dapat menjadi pengikat persahabatan antar sesama insan.
Rangkaian Ikebana Ikenobo mempunyai 3 jenis rangkaian dasar yaitu RIKKA, SHOKA, FREE STYLE.

RIKKA
Rikka mula-mula dikenal pada abad 16, disempurnakan oleh Headmaster Ikenobo Senko II pada abad 17. Rangkaian dasar ini juga dikenal dengan sebutan ‘tatehana’ atau rangkaian yang berdiri. Dasar inilah yang kemudian menjadi sumber dari gaya rangkaian rikka. Rikka tradisionil dengan sebutan rikka shofutai sedangkan rikka gaya baru juga dikenal sebagai rikka shinputai.

Rikka dirangkai memakai bahan yang mempunyai sifat kontras sekaligus harmonis, mengekspresikan keindahan pemandangan secara alami. Rangkaian rikka ini mempunyai prinsip aturan-aturan dasar yang disiplin, tetapi dibalik batas-batas tertentu dengan penghayatan dan ketekunan maka rangkaian tersebut dapat berkembang secara individual dengan penuh daya cipta yang mengagumkan mengikuti kebutuhan sesuai dengan keadaan suatu masa.


SHOKA
Shoka berasal dari rangkaian Ikebana yang sederhana dan diciptakan pada abad 18. Pada abad 19 rangkaian ini disempurnakan oleh Headmaster Senjo Ikenobo.
Shoka shofutai mempunyai tiga cabang utama yaitu shin, soe dan tai. Rangkaian shoka yaitu rangkaian yang mengekspresikan fenomena kehidupan tambahan secara alami yang bisa kita nikmati. Tangkai shoka yang menjulang tinggi secara luwes dari permukaan air dalam wadah yang disebut mizugiwa, memberikan kesan kehidupan melalui tangkai, daun dan bunga.

Shoka shinputai adalah shoka gaya baru yang diciptakan dari pengembangan shoka shofutai yang berkesan lebih moderen diciptakan oleh Headmaster yang sekarang yaitu: Sen ‘ei Ikenobo shoka shofutai ini mempunyai dua cabang utama shu dan yo.

Seluruh rangkaian dasar ini saling menunjang secara kontras sekaligus harmonis, cabang ketiga yang disebut ashirai dipakai sebagai pelengkap.


FREE STYLE
Free Style tergolong gaya rangkaian ikebana yang diciptakan dalam era baru, dilihat dari sejarah pengembangan ikebana secara tradisi yang panjang. Free Style ini dibagi menjadi dua kategori yaitu rangkaian yang dirangkai secara alami dan rangkaian yang dirangkai secara abstrak.

Dalam rangkaian Free Style ini bunga bisa dirangkai dengan sudut pandang baru. Si perangkai bebas mengekspresikan kreatifitas apa yang diinginkan, bagaimana si perangkai mengungkapkan imajinasi perasaan indahnya suatu materi atau dari sudut pandang mana yang akan ditonjolkan. Rangkaian jiyuka ini mempunyai kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas dan tidak ada batasannya, berkembang terus sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.


SEKILAS IKEBANA IKENOBO DI INDONESIA
Pada era tahun enam puluhan terasa sulit bagi pecinta Ikebana untuk mendapatkan ilmu cara merangkai bunga Ikebana yang baik dan benar, kecuali informasi yang didapatkan dari buku-buku atau pun dari mereka yang berinisiatif melakukan koresponden dengan cabang-cabang Ikebana di luar negeri.

Beruntung pada tahun 1978, Kedutaan Besar Jepang bagian kebudayaan berkenan mengadakan kursus bagi pecinta merangkai bunga di Jakarta. Secara kebetulan saat itu yang diajarkan adalah Ikebana aliran Ikenobo.

Kemudian pada tahun 1979, Pusat Kebudayaan Jepang mengadakan kursus pertama, yang juga secara kebetulan juga gaya Ikenobo. Para pengikut kursus Ikenobo ini menggabungkan diri dalam suatu wadah yaitu Ikenobo Study Group yang berdiri bersama di bawah bimbingan Tamiko Nakakoshi sensei.

Pada tanggal 25 November 1980, Ikenobo Study Group Indonesia dikokohkan sebagai cabang ke-69 di luar Negara Jepang dan cabang Ikenobo pertama se-Asia Tenggara.

Dalam kurun waktu 29 tahun ini sudah tidak terbilang jumlah anggota yang bergabung. Kegiatan kerap diisi dengan demo, kursus bahkan sering kali anggota berkunjung ke pusat Ikenobo di Kyoto Jepang, untuk menimba ilmu langsung dari para pakar yang sangat profesional.

Saat ini Ikenobo juga sudah ada di Bandung, Semarang, Surabaya. Mudah-mudahan Ikenobo dapat semakin melebarkan sayap ke seantero tanah air di masa mendatang.

Di Jakarta sendiri terdapat tempat-tempat kursus dimana para pelatihnya adalah guru-guru yang telah memiliki sertifikat dari Kyoto. Indonesia kaya dengan beraneka ragam flora, akan sangat indah tentunya bila kita dapat memanfaatkan bahan yang ada di sini menggunakan seni yang tinggi dari pusat Ikenobo-Jepang.

Semoga di masa-masa yang akan datang semakin banyak peserta Ikebana khususnya Ikenobo di Indonesia.

Gus Apan
[President Chapter]


--
Sumber : NUANSA
The Japan Foundation, Jakarta
Edisi Oktober-November-Desember 2009

Fungsi Partikel No dalam Bahasa Jepang itu Bagaimana sih?

Kalau disuruh menjawab pertanyaan judul di atas, jawaban pertama yang langsung terpikir di benak saya mungkin cuma, "Partikel no itu digunakan untuk menggabungkan dua kata benda atau lebih yang kemudian bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia perlu diambil kata terakhirnya terlebih dulu lalu maju ke kata benda berikutnya.. Selain itu partikel no juga bisa digunakan sebagai kata penegas ucapan yang biasanya dipakai dalam ragam bahasa perempuan Jepang.."

Tapi benarkah cuma seperti itu saja penggunaan partikel no?

Humm..
Untuk menjawab pertanyaan yang juga senada dari Aliffiani-san, kita nyontek sama-sama yuk.. bigsmile



Partikel no yang akan kita bicarakan di bawah ini termasuk ke dalam kelas Kakujoshi.


a. Partikel no dapat dipakai untuk menggabungkan dua buah nomina. Nomina yang ada sebelum partikel no menjadi kata keterangan bagi nomina yang ada setelah partikel no.

1) Tsukue no ue ni kaban ga aru. [Di atas meja ada tas.]
2) Heya no naka ni dare ka imasu ka? [Di dalam ruangan ada siapa?]
3) Eki no chikaku ni depaato ga arimasu. [Di dekat stasiun ada department store.]
4) Sore wa Wijoyo-san no hon desu. [Itu adalah buku milik Wijoyo-san.]
5) Tanaka-san wa anata no tomodachi desu ka? [Apakah Tanaka-san teman anda?]
6) Watashi no tanjoubi wa rokugatsu itsuka desu. [Ulang Tahun saya tanggal 5 Juni.]
7) Koko wa Nihongo no senmon gakkou desu. [Di sini adalah sekolah jurusan Bahasa Jepang.*]
8) Otoko no ko mo onna no ko mo oozei imasu. [Anak laki-laki dan anak perempuan pun banyak.]
9) Kouen ni wa bara no hana ga saite imasu. [Di taman, Bunga Mawar bermekaran.]
10) Senshuu no doyoubi ni Jakaruta e ikimashita. [Sabtu minggu lalu,saya pergi ke Jakarta.]
11) Kyou no jugyou wa nan ji kara nan ji made desu ka? [Pelajaran hari ini dari jam berapa sampai jam berapa?]
12) Watashi wa kyonen no juugatsu ni Nihon e kimashita. [Saya pada bulan Oktober tahun lalu tiba di Jepang.]


b. Partikel no dapat dipakai untuk menggabungkan dua bagian kalimat. Bagian kalimat yang ada sebelum partikel no menjadi keterangan bagi bagian kalimat yang ada setelah partikel no. Fungsi partikel no ini hampir sama dengan fungsi partikel no pada bagian a. Namun, partikel no pada bagian b ini dalam pemakaiannya bisa diganti dengan partikel ga.

1) Uta no jouzu na hito wa Yokoyama-san desu.
>> Uta ga jouzu na hito wa Yokoyama-san desu.
[Orang yang pandai bernyanyi itu adalah Yokoyama-san. ]

2) Watashi no ikitai kuni wa Amerika desu.
>> Watashi ga ikitai kuni wa Amerika desu.
[Negara yang ingin saya kunjungi adalah Jepang Amerika.]


c. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan perbandingan seperti pada kalimat-kalimat berikut:

1) Jakaruta no hou ga Bandung yori ookii desu. [Dibanding Bandung, Jakarta lebih besar.]
2) Kanji no hou ga hiragana yori muzukashii. [Dibanding Hiragana, Kanji lebih sulit.]
3) Amir-san no hou ga Ali-san yori Nihongo ga jouzu desu.


d. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan contoh atau perumpamaan seperti pada contoh kalimat-kalimat berikut.

1)* Kodomo no you ni nakimashita. [Mulai menangis seperti anak kecil.]
2) Nihonjin no you ni Nihongo o hanashimasu.[Berbicara seperti orang Jepang.]

e) Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan sebab-sebab, alasan atau tujuan dilakukannya/terjadinya sesuatu.

1) Byouki no tame ni kaisha e ikemasen deshita. [Karena sakit Saya tidak bisa pergi ke kantor.]
2) Eigo no benkyou no tame ni gakkou e ikimashita. [Saya pergi ke sekolah untuk belajar Bahasa Inggris.]


f) Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan benda atau barang yang dimiliki.

1) Kono kamera wa Amir-san no desu. [Kamera ini milik Amir-san.]
2) Kore wa anata no desu ka? [Apakah ini milik anda?]

g) Partikel no dapat dipakai untuk menggantikan orang atau benda.

1) Jakaruta e iku no wa Amir-san dake desu. [Yang pergi ke Jakaarta cuma Amir-san saja.]
2) Takai no mo yasui no mo arimasu. [Yang mahal ada, yang murah pun ada.]

h. Partikel no dapat dipakai untuk mengubah verba menjadi nomina.
1) Kanji o yomu no wa muzukashii. [Membaca kanji susah.]
2) Kaeru no wa itsu desu ka?

Untuk kasus 'koto dan 'no' yang hampir mirip maknanya itu misalnya..
Watashi ga anata wo aishiteru koto wa Kamisama ga shitte iru.
Watashi ga anata wo aishiteru no wa Kamisama ga shitte iru.
>> Tuhan tahu ku cinta kau
*mirip lagunya BCL yes..bigsmile



Selain sebagai kakujoshi, partikel no dipakai juga sebagai shuujoshi.
Shuujoshi dipakai pada akhir kalimat atau pada akhir bagian-bagian kalimat (bunsetsu) untuk menyatakan perasaan pembicara seperti rasa haru, larangan dan sebagainya (Tadasu, 1989: 143-144). Shuujoshi ialah partikel-partikel yang dipakai pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan pertanyaan, rasa heran, keragu-raguan, harapan atau rasa haru pembicara seperti partikel ka, na, ne dan sebagainya. [Bunkachou, 1978: 29]. Partikel yang termasuk shuujoshi yang sering dipakai dalam pemakaian Bahasa Jepang sehari-hari yakni partikel-partikel ka, kashira, kke, na/naa, ne/nee, no, sa, tomo, wa ya, yo, ze dan zo.

Dalam dua defenisi yang telah dikemukakan di atas disebutkan bahwa shuujoshi di antaranya dipakai untuk menyatakan suatu perasaan [kandou] yang dirasakan pembicara pada waktu mengucapkannya. Fungsi shuujoshi seperti ini dimiliki juga oleh kelas kata interjeksi [kandoushi]. Sehingga ada juga yang menyebut shuujoshi ini dengan istilah kandoujoshi.



Partikel no yang termasuk shuujoshi dipakai pada akhir kalimat untuk menyatakan hal-hal sebagai berikut.

a. Partikel no dipakai untuk menyatakan keputusan atau ketegasan pembicara.
1) Kare wa totemo shinsetsu na no. [Dia sangat ramah lho.]*
2) Mou ii no. [Sudahlah.]
3) Iie, chigau no. [Tidak, bukan begitu.]*

Partikel no pada kalimat di atas, dalam ragam bahasa wanita dapat ditambah partikel yo sehingga menjadi no yo.

1) Kare wa totemo shinsetsu na no yo.
2) Mou ii no yo.
3) Iie, chigau no yo.

b. Partikel no dapat dipakai untuk menyatakan kalimat tanya.
1) Doushita no? [Ada apa??]
2) Doushite tabenai no? [Kenapa tidak makan??]
3) Nani o shiteru no? [Sedang melakukan apa??]
* wah, tanda tanyanya sampai lebih dari satu ya.. ^^

-
Sumber:
Gramatika Bahasa Jepang Modern
Seri B
Sudjianto
Kesaint Blanc, 2000

Selamat Tahun Baru dalam Bahasa Jepang

Saat Adi [dari myo bigsmile] dan saya membahas tentang Ungkapan Selamat Tahun Baru, saya menemukan bahasan ini dalam buku Pak Edizal.

Yes! Hidup nyontek! bigsmile

-

Kebiasaan orang Jepang mengirimkan kartu ucapan selamat sekaligus terima kasih kepada kenalannya dua kali setahun yaitu ada pertengahan musim panas dan musim salju. Kartu yang dikirimkan pada musim salju adalah juga kartu tahun baru yanng tidak hanya ucapan selamat biasa melainkan juga berisi tanda terima kasih atas kebaikan yang diberikan pada tahun sebelumnya dan berharap bantuan yang sama pada tahun ini.

Ucapan biasa yang dapat disampaikan pada tahun baru ini adalah:
Shinnen omedetou gozaimasu
Akemashite omedetou gozaimasu

Umumnya orang-orang membedakan pemakaian kalimat yang ditulis dalam kartu tahun baru tersebut, apakah kepada kenalan biasa, sahabat atau orang yang mempunyai status lebih tinggi. Namun, ada bentuk umum yang sering digunakan , seperti berikut:

Shinnen omedetou gozaimasu .
Selamat Tahun Baru.
Sakunenchuu wa iro-iro osewa ni narimashita.
Terima kasih atas kebaikan yang diberikan pada tahun yang lalu.
Hinnen mo douzo yoroshiku onegai moshiagemasu.
Tahun ini pun saya mengharapkan hal yang sama.

Banyak pula orang yang menulis alinea pertama dengan menggambarkan iklim atau suasana pada saat tersebut sebagaimana juga yang terdapat dalam surat biasa. Karena tahun baru berada dalam naungan musim salju maka digambarkan keadaan yang dingin. Di samping itu, sering pula dilukiskan suasana menghadapi suasana musim semi.

Geishun.
Honnen mo mo douzo yoroshiku onegai moshiagemasu.

Ungkapan Shinnen omedetou gozaimasu tidak digunakan kepada orang yang akan bepergian atau pamit sebelum tahun baru datang, walaupun maksudnya mengucapkan selamat tahun baru. Ungkapan ini hanya diucapkan setelah masuknya tahun baru. Sedangkan ungkapan yang sering digunakan pada situasi ini adalah:
Douzo yoi otoshi o omukae kudasai.
Selamat menikmati tahun baru.

Ungkapan ini kedengaran agak formal dan sering diucapkan pendek saja menjadi:

Douzo yoi otoshi o.

Ucapan selamat tahun baru yang lain yang dapat disampaikan kepada orang yang akan bepergian sebelum tahun baru menjelang adalah:
Rainen ga yoi toshi arimasu you nni.
Semoga tahun depan menjadi tahun yang cerah bagia anda.
--

Sumber: Edizal
UNGKAPAN BAHASA JEPANG
Pola Komunikasi Manusia Jepang
Kesaint Blanc, 1992

Membicarakan Partikel Ni dalam Bahasa Jepang

Tulisan yang membahas tentang partikel ni dalam Bahasa Jepang ini saya rangkumkan sesuai pesanan seorang pengunjung blog dengan nama panggilan Bg Stand Ablaze-san


Secara lebih luas, semoga tulisan di bawah ini dapat sedikit membantu bagi yang membutuhkan penjelasan tentang partikel ni.


----

Sebelum membahas tentang partikel ni, sebaiknya kita membicarakan sedikit tentang pengertian partikel itu sendiri.

Dalam Bahasa Jepang, partikel disebut Joshi.
Iwabuchi Tadasu menjelaskan bahwa kelas kata seperti ga, ni, keredomo, made, ne, wa dan sebagainya dalam Bahasa Jepang disebut joshi. Oleh karena joshi dengan sendirinya tidak dapat membentuk sebuah bunsetsu, maka kelas kata ini termasuk kelompok fuzokugo. Joshi tidak mengalami perubahan [konjugasi/deklinasi]. Kelas kata seperti ini dalam Bahasa Inggris biasanya dipakai sebelum kelas kata lain, sedangkan dalam Bahasa Jepang dipakai setelah kelas kata lain [Tadasu, 1989:157].

Menurut teori yang lebih banyak berkembang, partikel dibagi dalam empat klasifikasi.
Yaitu fukujoshi, kakujoshi, setsuzokushi dan shuujoshi.

Nah, partikel ni yang akan kita bicarakan ini termasuk ke dalam kelas Kakujoshi.
Kakujoshi biasanya dipakai setelah taigen [meishi = nomina] untuk menyatakan hubungan satu bunsetsu dengan bunsetsu lainnya [Tadasu, 1989:48].
Dalam Kakujoshi, si ni ini memiliki teman-teman yang antara lain, de, e, ga, kara, no, o, to, ya, dan yori [ha? Ada Iorii..!! ^o^].
Sedikit lebih spesifik, partikel ni dipakai untuk menyatakan hubungan nomina yang ada sebelumnya dengan predikat pada kalimat itu.

Sekarang mari kita lihat, ngapain aja sih aktivitas ni di kelasnya?

a. Untuk menyatakan tempat beradanya seseorang, binatang atau benda-benda lainnya.
o) Gakkou no mae ni koen ga aru. [Di depan sekolah ada taman umum].
o) Kare wa ima demo engekikai ni kunrin shite imasu. [Bahkan sekarang pun ia masih mendominasi dunia pertunjukan.]

b. Dapat dipakai setelah kata-kata yang menyatakan waktu [jam, hari, tanggal, bulan, tahun]. Hal ini untuk menunjukkan bahwa pada saat yang disebutkan, telah atau sedang dilakukannya suatu aktivitas/kejadian tertentu.
o) Anata wa nangatsu nannichi ni umaremashita ka? Terjemahan bebasnya [Tanggal berapa anda lahir?]
o) Juu ichi-ji ni terebi o mimasu. [Saya nonton TV jam sebelas malam].

c. Partikel ni memiliki fungsi yang sama dengan partikel e yang menyatakan tempat tujuan [kalimat pertama], tempat pulangnya kembali [kalimat kedua] atau tempat kedatangan [kalimat ketiga].
o) Heya ni hairu. [Masuk ke kamar.]
o) Daidokoro ni modotte kita. [Datang kembali ke dapur.]
o) Roku-ji ni uchi e dete, shichi-ji ni kaisha ni tsukimashita. [Pergi ke luar rumah jam enam dan pulang kembali dari kantor jam tujuh.]

Ni juga dapat digunakan untuk menunjukkan arah.
o) Watashi no uchi wa nishi ni muite iru. [Rumah saya menghadap ke arah timur.]
o) Hidari ni magatte kudasai. [Tolong belok ke kiri.]

d) Untuk menyatakan jumlah sesuatu kata-kata yang menyatakan jumlah sesuatu untuk menunjukkan batas, standar atau taraf-taraf tertentu.
o) Juugofun ni ippon densha ga kuru. [Lima belas menit sekali keretanya datang.]
o) Sankagetsu ni ichido atsumarimasu. [Berkumpul tiga bulan sekali.]

e) Partikel ni dapat dipakai untuk menyatakan obyek suatu aktivitas.
o) Sensei ni shitsumon suru. [Bertanya pada guru.]
o) Shachou ni houkoku shimasu. [Memberi informasi pada atasan.]
o) Watashi wa Tanaka-san ni denwa o kakemashita. [Saya menelepon Saudara Tanaka.]

f) Partikel ni memiliki fungsi yang sama dengan partikel kara yang dapat dipakai untuk menyatakan asal suatu benda/perkara.
o) Tomodachi ni tegami o moratta. [Menerima surat dari teman.]

g) Partikel ni dapat dipakai untuk menyatakan tujuan dilakukannya suatu aktivitas.
o) Gorufu ni iku. [Pergi untuk main golf.]
o) Nihongo o benkyou shi ni gakkou e itta. [Pergi ke universitas untuk belajar Bahasa Jepang.]

h) Dipakai setelah nomina untuk menyatakan sebab-sebab atau alasan.
o) Ureshisa ni naite iru. [Menangis dengan bahagia.]

i) Dipakai setelah kata-kata yang menyatakan hasil suatu perubahan atau pekerjaan.
o) Nihongo no sensei ni naru. [Menjadi guru.]
o) Shingo ga aka ni kawaru. [Lampu merah berubah menjadi merah.]
*aka yang berarti merah ini merupakan konjugasi dari kata sifat berakhiran ~i ke kata benda

j) Dipakai dengan kata kerja 'non perbuatan' tertentu, yang subyeknya tetap berada pada tempat perbuatan atau kejadian
o) Yamada-san wa genzai Yotsuya ni sunderu. [Yamada-san tinggal di Yotsuya.].. ?
o) Terada-san wa Shinjuku no ginkou ni tsutomete iru. [Terada san bekerja pada bank di Shinjuku.]
* kata kerja semacam hataraku dan shigoto memakai partikel de
o) Anata wa boku no yume no naka ni nandomo dete kita. [Kau masuk ke alam mimpiku beberapa kali.] << eh kalimat abstrak ini sebaiknya ditaruh dimana ya?

k) Dipakai dengan kata kerja yang menunjukkan suatu perbuatan yang telah atau akan dilakukan dan keadaan yang akan atau telah terjadi dari perbuatan itu adalah statis
o) Ano isu ni suwatte hon o yonderu hito wa dare desu ka? [Orang yang sedang duduk dan membaca buku itu siapa?]
o) Yama no ue ni yuki ga tsumotte iru ne. [Salju tertimbun di puncak kan?]
o) Sumimasen ga, kabe ni kakatte iru watashi no kotto o totte kuremasen ka? [Maaf, dapatkah mengambilkan jaket saya yang tergantung di dinding.] [..]

l) Menunjukkan pengantar sebuah verba pasif [orang/benda yang menyebabkan perbuatan]
o) Ie ni kaeru tochuu de ame ni furareta. [Selama dalam perjalanan pulang, turun hujan.] [..]

m) Partikel ni dipakai untuk menunjukkan kata dasar yang dimaksudkan oleh suatu perbuatan yang dilakukan. Misalnya, motozuku [berdasarkan] dan yoru [ menurut, sesuai].
o) Ano eiga wa yuumei na shosetsu ni motozuite tsukuraremashita. [Film itu dinuat berdasarkan sebuah novel terkenal.]
o) Terebi no fukyu ni yotte gaikoku no yousu ga yoku wakaru you ni natta. [Berkat meluasnya siaran televisi, kami mengerti dengan baik keadaan negara-negara lain.]

n) Partikel ni dipakai untuk menunjukkan sepasang manusia atau benda yang biasanya disebut bersama-sama. Dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan 'dan'.
o) Romeo ni Jurietto. [Romeo dan Juliette.]
o) Fuji-san ni geisha. [ Gunung Fuji dan geisha.] *ungkapan usang mengenai Jepang


Nah, sepertinya sekarang kita akan memasuki area berpusing-pusing ria nih..


Perbedaan Partikel Ni dengan Partikel De

A. Prinsipnya, partikel ni dipakai untuk menyatakan tempat suatu benda, sedangkan partikel de dipakai untuk menyatakan tempat dilakukannya suatu aktivitas. Maka, dalam hal ini partikel ni tidak dapat diganti dengan partikel de.

1) Partikel ni yang menyatakan eksistensi suatu benda.
a) Kare wa shokudou ni iru. [Dia ada di kantin.]
b) Tsukue no ue ni hon ga aru. [Di atas meja ada buku.]

2) Partikel ni yang secara konkret dan jelas menyatakan keadaan [keberadaan] suatu benda.
c) Yama no shita ni kawa ga unette iru. [Di bawah gunung, sungai meliuk-liuk] << terjemahannya sedikit sulit ya ^^
d) Ike no soba ni hana ga saite iru. [Di dekat kolam, ada bunga yang mekar.]

3) Partikel ni yang menyatakan bahwa keberadaan benda itu merupakan hal yang terlihat atau terasa.
e) Mukou ni yama ga mieru. [Di seberang terlihat gunung.]

Sebaliknya, karena partikel de pada kalimat (f) berfungsi menyatakan tempat dilakukannya aktivitas kare [dia], maka partikel de pada kalimat ini pun tidak mungkin diganti dengan partikel ni.
f) Kare wa mainichi koko de tenisu o suru. [Dia setiap hari main tenis di sini.]


B. Partikel ni dipakai untuk menyatakan tempat beradanya benda yang menjadi subyek suatu aktivitas atau perbuatan yang dilakukan oleh subyek/tema.

g) Watashi wa soko ni gomi o suteta.
h) Kare wa Shinjuku ni tochi o katta.

Partikel ni pada kalimat (g) dan (h) bisa diganti dengan partikel de seperti pada kalimat (i) dan (j). Namun sebagai akibatnya makna kalimatnya akan berubah.
i) Watashi wa soko de gomi o suteta.
j) Kare wa Shinjuku de tochi o katta.

Partikel ni pada kalimat (g) dipakai untuk menerangkan bahwa kata soko merupakan tempat yang dipakai untuk membuang sampah [menjadi tempat sampah]. Kalau partikel itu diganti dengan partikel de seperti pada kalimat (i), maka kata soko yang ada sebelumnya itu berubah maknanya menjadi tempat dimana subyek berada pada waktu membuang sampah. Jadi dalam kalimat (i), tidak jelas [tidak diketahui] ke [tempat] mana sampah itu dibuang. Hal ini juga terjadi pada kalimat (j). Dalam kalimat (j) dinyatakan bahwa kare [dia] sudah membeli tanah dan pembeliannya itu dilakukan di Shinjuku. Dalam kalimat ini tidak diketahui tanah yang ada dimana yang dibelinya itu [bandingkan dengan kalimat (h)].

C. Partikel ni dipakai untuk menyatakan beradanya subyek pada suatu tempat sebagai hasil aktivitas atau pekerjaan yang sudah dilakukan.

k) Gakuseitachi wa isu ni koshikaketa. [Para murid telah duduk di bangku.]
l) Kare wa ano kawa ni ochita rashii. [Sepertinya dia terjatuh di sungai.]

Tetapi baik partikel ni maupun partikel de dapat dipakai seperti pada kalimat (m) dan (n) di bawah ini.
m) Kare wa ano beddo ni nette iru.
n) Kare wa ano beddo de nette iru.

Perbedaaan partikel ni dan partikel de pada kalimat di atas dititik-beratkan pada cara-cara kita mendeskripsikan kalimat-kalimat tersebut. Partikel ni dipakai pada kalimat (m) dan pemikiran bahwa kare [dia] pada saat itu ‘sedang berada’ di tempat tidur, sedangkan partikel de dipakai pada kalimat (m) dengan pemikiran bahwa kare pada saat itu ‘sedang melakukan aktivitas tidur’ di tempat tidur. Oleh sebab itu, biasanya akan lebih alamiah apabila kalimat (n) dilengkapi kata keterangan yang berkenaan dengan aktivitas atau perbuatan, misalnya dengan kata gussuri sehingga menjadi kalimat (o).

o) Kare wa ano beddo de gussuri nete iru. [Dia tertidur dengan lelap di tempat tidur.]


Perbedaan Partikel Ni dengan Partikel O

p) Kare wa ano michi ni itta.
q) Kare wa ano michi o itta.

Makna kedua kalimat (p) dan (q) di atas benar-benar berbeda. Perbedaan ini dikarenakan peran kata keterangan tempat ano michi yang dipakai pada kalimat (p) berbeda dengan kalimat (q). Kata ano michi pada kalimat (p) merupakan tempat sampai, tiba atau tempat kedatangan kare. Sedangkan kata ano michi pada kalimat (q) sebagai tempat yang dilalui/dilewati kare.
Sekarang perhatikanlah kalimat (r) dan kalimat (s). Keduanya tidak ada perbedaan seperti yang terjadi pada kalimat (p) dan (q).

r) Watashi wa ano yama ni noboru koto ga aru.
s) Watashi wa ano yama o nobotta koto ga aru.

Perbedaan antara kalimat (r) dan (s) adalah dalam kalimat (r) terdapat penekanan [titik berat] pada masalah tiba, sampai atau kedatangan di [puncak] gunung [ano yama]. Sedangkan dalam kalimat (s) terdapat penekanan pada proses pendakian gunung [ano yama]. Maka, kalau hanya untuk menyatakan ada-tidaknya pengalaman mendaki gunung tanpa mempermasalahkan proses pendakian, maka akan terasa lebih alamiah kalau dipakai kalimat (s).

Dalam kombinasi antara aktivitas dan tempat yang termasuk jenis ini terdapat juga ungkapan yang menitik-beratkan tempat sampai, tiba atau kedatangan seperti dalam kalimat-kalimat:
t) Kare wa nikai ni agatta. [Dia pergi ke lantai dua.]
u) Watashi wa chikasetsu ni orita. [Saya turun dari chikasetsu.]

Selain itu terdapat juga ungkapan yang menitik-beratkan tempat yang dilewati/dilalui seperti dalam kalimat:
v) Kare wa nagai kaidan o agatta. [Dia melakukan diskusi yang panjang.]
w) Ano saka o oriru toki wa, ki o tsukenasai. [Saat turun dari bukit, berhati-hatilah.]

Perlu kita perhatikan bahwa partikel ni pada kalimat (t) dan kalimat (u) tidak bisa diganti dengan partikel o. Namun kita tidak dapat mengatakan bahwa partikel o pada kalimat (v) dan (w) tidak mungkin diganti partikel ni.


Perbedaan Partikel To dengan Partikel Ni yang Menyatakan Objek pada Suatu Kalimat

Berikut perbedaan kedua partikel seperti yang disarikan Tomita Takayuki [1992:55-56].
1.a A-san wa B-san to kekkon shimashita.
1.b B-san wa A-san to kekkon shimashita.
2.a A-san wa B-san to kenka shimashita.
2.b B-san wa A-san to kenka o shimashita.

Seperti kita lihat pada contoh kalimat di atas, kalimat 1.a dapat diubah menjadi 1.b, begitu juga kalimat 2.a dapat diubah menjadi kalimat 2.b. Perubahannya terjadi hanya karena pertukaran posisi subyek dan obyek pada kalimat-kalimat itu. A-san sebagai subyek baik pada kalimat 1.a maupun 2.a ditukar dengan B-san yang pada mulanya berkedudukan sebagai obyek. Demikian juga B-san sebagai objek dapat ditukar dengan A-san yang pada mulanya berkedudukan sebagai subyek sehingga terjadilah kalimat 1.b dan 2.b. Walaupun kedua kalimat ini diubah posisinya, tetapi maknanya tetap sama.
Atau dengan kata lain, partikel to di sini menunjukkan bahwa si subyek dan si obyek memiliki peran yang sama. Baik A-san maupun B-san keduanya secara sadar, secara aktif dan dengan kemauannya masing-masing melakukan kegiatan yang sama. Baik A-san maupun B-san secara aktif menjadikan pasangannya sebagai obyek.
Karena partikel to menunjukkan aktivitas subyek dan obyek secara bersamaan, maka partikel to pada empat kalimat di atas tidak dapat diganti dengan partikel ni yang menyataan aktivitas yang sepihak.
Misalnya:
3.a A-san wa B-san ni kekkon shimashita. {x}
3.b B-san wa A-san ni kekkon shimashita. {x}
4.a A-san wa B-san ni kenka o shimashita. {x}
4.b B-san wa A-san ni kenka o shimashita. {x}

Sekarang perhatikanlah kalimat-kalimat berikut:
5.a A-san wa B-san ni denwa o kakemashita.
5.b B-san wa A-san ni denwa o kakemashita.
6.a A-san wa, sono koto o sensei ni shirasemashita.
6.b Sensei wa, sono koto o A-san ni shirasemashita.

Pada kalimat 5.a walaupun A-san dan B-san bersama-sama berbicara menggunakan pesawat telepon, yang pertama menelepon adalah A-san dan yang ditelpon adalah B-san. Begitu juga pada kalimat 6.a yang memberitahu adalah A-san sedangkan yang diberitahu adalah sensei. Partikel ni dalam kalimat itu menunjukkan kegiatan yang sepihak. A-san lah sebagai subyek yang melakukan kegiatan dan menjadikan B-san dan sensei sebagai obyek. Akibatnya, kedudukan obyek dan subyek pada kalimat ini tidak dapat diputarbalikkan. Kalau pun dipaksakan untuk diputarbalikkan, dimana subyek menjadi obyek dan obyek menjadi subyek, maka makna kalimatnya akan berubah.
Perubahan maknanya menjadi:
Bila sebelumnya A-san yang menelpon dan B-san yang ditelpon, sekarang berubah menjadi B-san yang menelpon dan A-sanlah yang ditelpon.

Sedangkan pada kalimat 6.a dan 6.b perubahan maknanya menjadi:
Bila pada kalimat 6.a A-san yang memberitahu Sensei, maka pada kalimat 6.b Senseilah yang memberitahu A-san.

Lalu bagaimanakah mengenai kalimat-kalimat berikut:
1.a A-san wa B-san to aimashita.
1.b A-san wa B-san ni aimashita.
2.a A-san wa kuruma o unten shite ite torakku to butsurikarimashita.
2.b A-san wa kuruma o unten shite ite torakku ni butsukarimashita.
3.a A-san wa kuruma o unten shite ite denchuu ni butsukarimashita.
3.b * A-san wa kuruma o unten shite ite denchuu to butsukarimashita. {x}

Pemakaian partikel to dan ni pada kalimat 1.a dan 1.b dapat dibenarkan; namun berdasarkan fungsi partikel pada penjelasan sebelumnya, maka kedua kalimat tersebut memiliki makna yang berbeda.
Pada kalimat 1.a baik A-san maupun B-san secara bersama-sama merasa ingin bertemu, bermaksud bertemu, mungkin juga kedua orang itu berjanji untuk bertemu di suatu tempat sehingga terjadilah pertemuan itu. Sedangkan pada kalimat 1.b, yang ingin bertemu ialah A-san. Secara sepihak A-san-lah yang merasa ingin bertemu dengan B-san, bermaksud bertemu B-san dan akhirnya pergi ke suatu tempat dimana B-san berada.

Hal ini hampir sama dengan kalimat 2.a dan 2.b. Kalimat 2.a memiliki makna bahwa mobil yang ditumpangi A-san dan truk [yang dikendarai oleh orang lain] kedua-duanya berjalan dari arah yang berlawanan lalu bertabrakan. Sedangkan kalimat 2.b memiliki makna bahwa mobil yang ditumpangi A-sanlah yang menabrak truk yang sedang berjalan dari arah belakang truk, atau mungkin juga menabrak truk yang sedang berhenti. Dengan demikian, tentu saja kalimat 3.a dapat dibenarkan sedangkan kalimat 3.b terasa tidak alamiah sebab tiang listrik tidak bisa berjalan sendiri.


Tentang made ni..

KB [waktu] made ni KK.
Menunjukkan batas waktu dimana perbuatan/aksi harus selesai; jadi perbuatan/aksi itu harus dilakukan sebelum batas waktu yang ditunjukkan oleh made ni itu.
1) Kaigi wa goji made ni owarimasu. [Rapat akan berakhir paling lambat sebelum jam lima.]

2) Doyoubi made ni hon o kaesanakereba narimasen. [Harus mengembalikan buku paling lambat sebelum hari Sabtu.

Dalam hal ini, made ni tidak bisa disamakan dengan kalimat seperti berikut:

Goji made hatarakimasu. [Bekerja sampai jam lima.]


Selain fungsi-fungsi yang telah disebutkan di atas, rupanya partikel ni juga dapat menyertai beberapa fukushi.
Mengenai fukushi yang dapat disertai dengan partikel ni ini, misalnya:
1) Jiki ni : dengan langsung, dengan segera, terus, lantas, sebentar lagi, dengan
selekas-lekasnya
2) Sude ni : sudah, telah, dulu, dahulu
3) Sugu ni : segera, langsung, lantas, serta-merta, dengan mudah, secepat-cepatnya, tidak lama
4) Tachimachi ni: dengan segera, lantas, langsung
5) Tadachi ni : dengan segera, lantas, langsung
6) Tagai ni : saling, satu sama lain
7) Tsui ni : akhirnya, kesudahannya, penghaabisannya.

Misalnya:
1)Ano futari wa tagai ni shiriai desu. [Kedua orang itu saling mengenal satu sama lain.]
2)Sugu ni yoru ga akeyou.
*.. sugu ni yoru ga akeru =cepat malam selesai =cepat datang pagi
yo ake=waktu lanjutnya berwarna sinar matahari
Berdasarkan penjelasan di atas, jadi mungkin artinya, “Lekaslah fajar.” bigsmile

Kira-kira demikian yang dapat saya rangkumkan mengenai partikel ni..
Rupanya partikel ini banyak fungsinya ya.
..


Sekarang pertanyaannya adalah apakah partikel itu sulit?
Tergantung cara anda mempelajarinya. Tapi saya kira, akan banyak yang setuju kalau saya katakan bahwa cuma satu persen yang mengatakan bahwa partikel itu sangat mudah [kalau menurut buku yang saya baca, malah nol persen ^^] bigsmile


*Adanya tanda-tanda baca yang tidak lazim merupakan kebingungan saya dalam menerjemahkan. Mohon maklum ya bigsmile



--

Sumber:
Gramatika Bahasa Jepang Modern Seri A oleh Primus-senseiSudjianto, 1996
Gramatika Bahasa jepang Modern Seri B oleh Sudjianto, 2000
Partikel Penting Bahasa Jepang Naoko Chino, 1993
Minna no Nihongo I Terjemahan dan Tata Bahasa dalam Bahasa Indonesia

Warninya Warna dalam Bahasa Jepang

Tentang kata 'colors'..
Pada tahun 1994, ada Colors of the Wind dan Reflection di tahun 1998. Sedangkan di tahun 2005, ada Colours of Friends dan Colors of Johohoho di tahun 2007. Masih di tahun yang sama [kalau saya tidak salah bigsmile] ada Colors of the Rainbow. Nah, kalau di tahun 2009 ini.. Bagaimana kalau saya membuat tulisan berkaitan dengan warna dalam Bahasa Jepang? bigsmile

Japanese Colors.. Colors in Japanese.. Basic Colors in Japanese.. Variation Colors in Japanese..
Ah, kok saya jadi bingung? Saya kan tidak mungkin menuliskan semua warna dalam Bahasa Jepang? Humm.. Lil Things about Colors in Japanese.. Humm.. Humm.. Cari yang gampang saja deh. Warninya Warna dalam Bahasa Jepang.. bigsmile'


Dalam Bahasa Jepang, warna terbagi dalam dua kelas. Yaitu, kata sifat dan kata benda. Kata sifat yang dimaksud adalah yang berakhiran ~i. Sedangkan sebagian warna yang termasuk ke dalam kata benda merupakan kosakata yang diadaptasi dari Bahasa Inggris.

Untuk mengetahuinya, kita perhatikan satu-satu yuk!

Macam-macam warna yang termasuk ke dalam kata sifat berakhiran ~i misalnya:
~ Akai: merah
~ Shiroi: putih
~ Kuroi: hitam
~ Kiiroi: kuning
~ Aoi: hijau atau biru

Bila kita ingin menggabungkannya dengan kata benda lainnya, maka kata sifat ini ditaruh di depan kata benda. Contoh:
- Kuroi kaban: tas berwarna hitam
- Shiroi hana: bunga berwarna putih

Macam-macam warna ini rupanya juga dapat diubah ke bentuk kata benda. Yaitu dengan cara menghilangkan akhiran ~inya. Tetapi untuk menggabungkan kata sifat [yang sudah berubah menjadi kata benda] ini dengan kata benda lainnya, maka kita perlu menambahkan partikel no di tengah-tengahnya. Walaupun kata sifat ini sudah berubah menjadi kata benda, hal ini tidak merubah makna warna tersebut.

Contoh:
- Aka no hon: buku berwarna merah
- Ao no kutsu: sepatu berwarna hijau

Tapi ada pengecualian untuk beberapa kata dimana kita tidak perlu menambahkan partikel no di tengah-tengahnya, misalnya:
- Aozora: langit biru
- Ao shingou: lampu hijau
- Aka shingou: lampu merah
- Kurokami: rambut hitam
- Akatsuki: senjakah, bulan merahkah, nama suatu kelompok dalam cerita Narutokah.. Subuh.

..
Ini cuma kesimpulan pribadi tentang bentuk negatif dari warna. Kesimpulan yang mungkin bisa sedikit menyesatkan. Jadi untuk kepastiannya, silahkan diresapi nuansanya masing-masing yaa.. bigsmile

- Kurokunai: tidak hitam
- Kuro janai: hitam bukan?
..

Sekarang mari kita lanjutkan ke macam-macam warna yang tergolong dalam kata benda. Misalnya:

~ Chairo: cokoreeto coklat
~ Hairo: abu-abu
~ Daidai-iro: orange >> jingga
~ Mizuiro: hijau
~ Murasaki: ungu
~ Midori-iro: hijau [yang berhubungan dengan alam]
~ Pinku: merah jambu
~ Nebii buru: navy blue >> biru tua
~ Guree: grey >> abu-abu
~ Guriin: green >> hijau
~ Beeju: beige >> kuning abu-abu
~ Rabendaa: lavender >> lembayung
~ Ai*: blue jeans.. indigo.. nila
*walaupun berakhiran ~i, tapi saya kira warna yang satu ini masuk ke golongan kata benda


Dalam Bahasa Inggris, kita juga sering menambahkan ~ish pada warna. Misalnya, whitish, pinkish, yellowish. Nah, dalam Bahasa Jepang pun ada hal yang serupa. Yaitu dengan cara menambahkan ~ppoi di belakang kata warna tersebut. Atau dengan kata lain, si ~ppoi ini memiliki makna yang sama dengan ~ish. Misalnya:

- Shiroppoi: keputih-putihan
- Akappoi: kemerah-merahan
- Kuroppoi: kehitam-hitaman

Mulanya saya kira untuk menyambung dua warna yang berbeda, maka cukup disambung dengan ~kute, misalnya shirokute kuroi, sama halnya ketika saya menyambung dua kata sifat misalnya, amakute oishii. Tapi rupanya saya keliru.
Yang benar adalah: shiro to kuro.

Lalu bagaimana halnya kalau warna tersebut dirubah ke dalam bentuk lampau?
Gampang bigsmile

- Shiro to kuro deshita
- Ai to ao no kutsu deshita

Bila ingin menyebutkan warna sebagai subyek atau obyek dari predikat, maka si warna ini haruslah berbentuk kata benda.

Misalnya:
- Kuro ga ii desu.
- Ao ga suki desu ka?

:: Nyontek dari The Complete Japanese Adjective Guide dari Ann Tarumoto

Apa saja warna pelangi itu? Aka, daidai, ki, midori, ao, ai, murasaki wa niji no iro desu. bigsmile




Murasaki.. Murasaki.. Murasaki Shikioribu..
Murasaki Shikibu adalah nama julukan seorang penulis perempuan terkenal Jepang pada zaman Heian sekitar seribu tahun yang lalu. Tapi saya kira saya tidak bermaksud membahasnya. Saya cuma teringat pada satu warna kesukaan sahabat perempuan saya. Ya si murasaki ini. Padahal seperti banyak plesetan yang berkembang dalam pergaulan mengatakan, bahwa warna ungu itu warna janda ^^

Pertanyaannya adalah: Kenapa bisa begitu ya?
Ah, tak tahulah apa penyebabnya. Tetapi untuk nyamannya, sahabat dan saya sepakat bahwa murasaki ini mencerminkan kesetiaan bigsmile

Menurut seorang teman Jepang, murasaki adalah warna yang istimewa. Jadi cuma kalangan tertentu saja yang dapat memakainya. Misalnya, raja.

Lalu bagaimana dengan warna kesukaan saya?

Warna kesukaan saya adalah daidai-iro.
Berhubung salah satu arti dari dai itu adalah 'yang paling', jadi kalau dipelesetkan mungkin menjadi ‘warna yang paling-paling’ bigsmile

Banyak orang menganggap bahwa daidai-iro adalah salah satu warna yang ngejreng. Atau mungkin memang yang paling ngejreng barangkali. Entahlah. Tapi bagi saya daidai-iro mencerminkan keceriaan bigsmile

It just like when I see sunflower sunrise. At that time I would say to my self, "Ohayou! This is a new day! Don’t you think it’s a bright day? Let's start new things together!”
..
Sepertinya saya berlebihan..^^

Sedikit Variasi 'you' dalam Bahasa Jepang

Mungkin saya tidak akan mencari tahu jawabannya, kalau seseorang tidak bertanya pada saya..

Beberapa waktu lalu, Maria [ia adalah seorang anggota di Opera saya ini] bertanya tentang pola kalimat 'ingin bisa ~'.
Karena masih ragu dengan jawaban saya, saya mencoba cari jawaban di lautanindonesia. Dan saya beruntung ada yang bersedia menjawab pertanyaan saya ini. Beliau adalah Botuna-sensee pembimbing pengamat Bahasa Jepang yang saya kenal melalui forum lautanindonesia. Acuan yang beliau gunakan berasal dari buku pelajaran Minna no Nihongo.

Rupanya penjelasan yang saya dapat justru berkembang menjadi bahasan yang lebih luas dari sekedar apa yang saya tanyakan.

Karena takut akan 'tertumpuk' dengan halaman-halaman lain di thread* tersebut-sehingga menyulitkan saya untuk mencarinya di kala saya membutuhkannya, jadi setelah mendapat izin dari si pemberi penjelasan, saya memutuskan untuk mempostingnya di sini.

Mungkin akan ada sedikit edit sana-sini. Tapi semoga hasil edit saya nanti masih dapat dipahami.


_____

Berbicara tentang ~you dalam Bahasa Jepang, rupanya ia memiliki beberapa variasi. Atau dalam hal ini mungkin akan lebih cocok dikatakan bahwa fungsi ~you dapat dipasangkan dengan fungsi pola kalimat lain untuk mendapatkan arti dan makna yang lain lagi.

Ini dia..


~no you da

Contoh:
Kare wa Indoneshia-go ga umakute maru de Indoneshia-jin no you da.
Orang itu Bahasa Indonesianya pintar seperti orang Indonesia.

Takara kuji ni ataru nante yume no you da.
Mendapatkan lotre itu seperti mimpi.

Kesimpulan:
~You di sini berarti 'seperti'.
*Maru de: Seperti [dilihatnya hampir sama]


Mulanya saya kira pengertian ‘seperti’ dan ‘mirip’ itu sama. Ternyata saya keliru.

Contoh:
Tarou no kao ga chichi no you da.

Yang benar adalah:
Kodomo no kao ga dandan chichi ni nite kimashita.
Wajah seorang anak mirip dengan ayahnya.

Jadi saat membuat kalimat ‘mirip’, memakai ~nite iru [mirip] atau ~nite kuru
[lebih/sangat mirip].
*Dandan: sangat



~you na

Contoh:
Tsuki no you na marui kao.
Wajah bulat seperti bulan.

Kesimpulan: ~you na di sini berfungsi untuk menunjukkan 'seperti'.



~you ni

Contoh:
Nihongo ga hanaseru you ni, mainichi renshuu-shimasu.
Saya tiap hari berlatih supaya bisa berbicara Bahasa Jepang.

Wasurenai you ni nooto ni kaite kudasai.
Supaya tidak lupa, tolong catat di note ya.

Kesimpulan:
Pemakaian ~you ni di atas diartikan 'supaya'.
Kata kerja yang mengikuti ~you ni ini berbentuk kata kerja biasa.



~you ni naru

Biasanya untuk menyatakan 'perubahan’ atau ‘sudah menjadi', pola kalimat yang dipakai adalah ~naru.

Contoh:
Yatto sono futari wa ureshikunarimashita.
Akhirnya kedua orang itu bahagia.
>> [konjugasi kata sifat berakhiran ~i]

Kusuri o nonda ato Obaa-chan wa genki ni narimashita.
Setelah minum obat, Nenek sembuh.
>> [konjugasi kata sifat berakhiran ~na]

Sotsugyou shita node -atau sotsugyou shita ato- kanojo wa kangofu-san ni narimashita.
Setelah lulus, ia menjadi perawat.
>> [untuk kata benda]


Tetapi untuk membuat kalimat dengan kata kerja bentuk potensial [bisa] + ~naru, maka perlu diimbuhi ~you ni.

Contoh:
Kanji ga yomeru you ni narimashita
Saya sudah bisa membaca kanji.

Chotto 'ralat' ka naa..
Sewaktu menjelaskan, Botuna-sensee memakai ‘terebi no Nihongo. Tetapi di sini saya merubahnya menjadi ‘Nihongo no terebi. Semoga saya tidak keliru ya bigsmile


Yatto terebi no Nihongo ga wakaru you ni narimashita.
Akhirnya saya mengerti [menonton] televisi berbahasa Jepang.

Meskipun wakaru bukan termasuk kata kerja bentuk potensial [kanou-kei], tetapi kata ini bisa dipakai untuk pola ~you ni. Karena pola ini dapat menunjukkan sebuah perubahan.
Sering kali pula kalimat ini diimbuhi dengan kata keterangan yatto yang artinya, ‘akhirnya’.
Kemudian, karena tadi kata ini kita terjemahkan 'Sekarang saya sudah bisa ~~', dengan tujuan yang sama, pola ini juga bisa dipakai dalam kalimat tanya “Apakah anda sekarang sudah bisa ~~?”

Contoh:
Nihongo de denwa ga kakerareru you ni narimashita ka?
Apakah sekarang anda sudah bisa menelepon dalam Bahasa Jepang?

Hai, kakerareru you ni narimashita.
Ya, sudah bisa.

Iie, mada kakeraremasen.
Belum, masih belum bisa. << Wah, saya banget nih ^^

Nihongo ga hanaseru you ni narimashita ka?
Apakah anda sekarang sudah bisa berbicara Bahasa Jepang?

Meskipun penerjemahannya demikian, hal ini tidak bisa seenaknya kita samakan dengan:
Mou Nihongo ga hanasemashita ka?

Pola Bahasa Jepang semacam di atas rasanya tidak lazim dipakai. Jadi untuk menyatakan perubahan, pola yang sering digunakan adalah ~you ni naru. Sehingga, kalau ingin berkata, “Ingin bisa bicara Bahasa Jepang”, maka:

Nihongo ga hanasetai atau Nihongo o hanasu koto ga dekitai.

*Nihongo ga hanaseru you ni naritai desu.
Saya ingin bisa berbicara Bahasa Jepang.


Oh ya, ini ada sedikit contoh kalimat selingan tentang kalimat ~naru dan ~suru yang mengandung unsur 'menjadi, menjadikan atau membuat' yang berhubungan dengan perasaan. Kalimat ini mungkin sekilas tampak mudah tapi bagi saya cukup rancu..

"Karena tidak ada kabar berita, membuatku [jadi] cemas." *huuhuhu..
>> Renraku ga nakute, totemo shinpai shimashita.
Atau:
Renraku ga nakute anata no koto ga shinpai ni narimashita.

“Aku akan membuatmu bahagia”.

Botuna-sensee berkata, kalimat ini seperti lagu-lagu saja bigsmile’. Sementara saya mengira, kalimat semacam ini memang sering kita jumpai pula di film-film, misalnya. Tetapi karena mungkin kalimat yang saya buat belum terdengar alami di telinga orang Jepang, jadi beliau menerjemahkannya seperti di bawah ini.

Shiawase ni suru yo!

Eh, tapi anatanya mana ya?
Ah, ya sudahlah. Namanya juga topik selingan.



~you ni suru

Contoh:
Shigoto ga isogashikutemo, 10-ji made ni kaeru you ni shite imasu.
Meskipun pekerjaan sibuk, saya usahakan pulang paling lambat jam 10.

Di sini, shimasu menjadi shite imasu karena menunjukkan suatu kegiatan yang masih dilakukan sampai saat ini.

A: Amai mono wa tabenai’n desu ka?
Anda tidak makan makanan yang manis-manis, ya?

B: Ee, dekiru dake tabenai you ni shite iru’n desu.
Ya, sebisa mungkin saya usahakan tidak makan.

Kesimpulan:
Pada pola ini mengandung unsur 'usaha'. Karenanya, maka terkadang dipakai pula frase: dekiru dake [sebisa mungkin].

Contoh lain dalam kalimat perintah:
Motto yasai o taberu you ni shite kudasai.
Usahakanlah untuk makan lebih banyak sayur ya.

Zettai ni pasupooto o nakusanai you ni shite kudasai.
Tolong passport-nya jangan sampai hilang.

Jadi, untuk kalimat peringatan dengan bentuk kalimat negatif, kadang muncul pula kata keterangan zettai ni yang fungsinya untuk memberi penekanan lebih kuat. Sedangkan motto juga kata keterangan yang artinya ‘lebih’.

.......

Haa.. Akhirnya tulisan edit ini selesai juga dehh.. Lega rasanya.

Tapi saya kira pembahasan di atas masih banyak kekurangan. Walau begitu, paling tidak, saya bisa sedikit lebih mengerti tentang variasi ~you ni dalam Bahasa Jepang ini.

A, satu lagi ucapan terima kasih saya untuk Nyoman-senseii, seorang asli Jepang yang rupanya juga mahir berbahasa Indonesia dan sepertinya menyukai Pulau Bali. Beliau berbaik hati memberikan beberapa contoh kalimat tambahan tentang ~you ni, ~ku naru, ato dan satu-dua lainnya.



-kenapapostingannyagabisadisimpenaja/gaperludiupdatesegala..>_<-

Delete this element to display blogger navbar