Sabtu, 31 Juli 2010

YA AMPUN

by KIAI KANJENG – CAK NUN

Ya ampun lalimnya manusia
ya ampun bebalnya penguasa
ya ampun tuli telinganya
ya ampun dusta politiknya

Ya Allah Ayyubkan hamba
Ya Allah lebarkan dada

Ya Allah…Ya Allah…
Ya Allah luaskan jiwa…

Ya ampun curang putusannya
ya ampun seenak udelnya
ya ampun bengkak ambisinya
ya ampun pusing rakyatnya

Irhamnaa jami’an…
warzuqna wasi’an…
Ya Allah… Ya Allah…
Ya Allah Khaliqul anam…

Ya ampun buta hatinya
ya ampun gelap pandangannya
ya ampun bodoh ilmunya
ya ampun rendah budinya

Ya Allah Ibrahimkan hamba
pinjamkan kapak paduka
Ya Allah…ya Allah…ya Allah…
makarlah pada mereka…

Ya ampun lumpuh hukumnya
tetapi angkuh sikapnya
ya ampun remeh karakternya
ya ampun kerdil mentalnya

Ya Allah Daudkan hamba
pinjamkan seruling paduka
ya Allah…ya Allah…
lantunkan puisi cinta

Hatiku tidak tega
memandang wajah mereka
seharusnya disapa
tapi diacuhkan saja
teguhkan hatinya
agar bersabar dalam derita

Ya Allah…ya Allah…
temanilah mereka

hatiku tak tega melihat nasib mereka
seharusnya dihibur
tetapi disiksa

Ya Allah Musakan hamba
pinjamkan tongkat paduka
ya Allah…ya Allah…
untuk membelah samudera

hatiku tak tega
mendengar suara mereka
seharusnya dipikul
tetapi dihina

Irhamnaa jamii’an…
warzuqnaa wasii’an…

ya Allah…ya Allah…
ya Allah Khaliqul anam

Sungguh tidak tega
kubalas seluruh cinta
mati hidup hamba
untuk tangis mereka

Ya Allah Muhammadkan hamba
taburkanlah syafa’atnya
ya Allah…ya Allah…
agar terkuak rahasaia surga…

(habis)

12 Langkah Mengatasi Kemarahan

Rasulullah saww berkata, ”Maukah kalian kuberitahu orang yang paling menyerupaiku (pribadinya)?” Mereka (para sahabat) berkata,”Tentu, wahai Rasulullah!”Beliau mengatakan,”Yaitu orang yang paling baik akhlaknya, yang paling ‘sejuk’ naungannya, yang paling berbakti kepada kerabat-kerabatnya, yang paling besar cintanya kepada saudara-saudaranya, yang paling sabar dalam menetapi kebenaran, yang paling pemaaf, dan yang paling kuat kesadaran dirinya di saat ridha maupun di saat marah” (Bihar al-Anwar 66 : 306)

Kemarahan barangkali merupakan emosi yang paling buruk yang perlu ditangani. Dari waktu ke waktu kita semua pernah mengalami perasaan yang kuat ini. Beberapa penyebab umum kemarahan termasuk frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman. Hal ini membantu kita untuk menyadari bahwa kemarahan bisa menjadi teman atau bisa menjadi musuh, bergantung pada bagaimana kita mengekspresikannya. Mengetahui bagaimana cara untuk mengenal dan mengekspresikan kemarahan dengan tepat, dapat menolong kita untuk mencapai tujuan-tujuan, dan mengatasi kemunculan-kemunculannya, memecahkan problem-problem dan bahkan melindungi kesehatan kita.

Bagaimanapun, kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan kita,menggiring kita ke berbagai problem.

Beberapa ahli (psikolog) percaya bahwa kemarahan yang ditekan merupakan penyebab yang mendasari kecemasan dan depresi. Kemarahan yang tidak terekspresikan dapat mengganggu hubungan, mempengaruhi pikiran, dan pola prilaku, juga berbagai problem-problem fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, kepala pusing, gangguan kulit dan masalah-masalah lain yang saling terkait. Apa yang bahkan lebih buruk adalah hubungan antara berbahayanya kemarahan yang tak terkontrol dengan kejahatan, emosi dan penganiayaan fisik serta prilaku-prilaku kekerasan lainnya. Redford Williams, seorang ahli penyakit dalam (internist) dan spesialis tentang prilaku (behavioral specialist) di Duke University Medical Center, Amerika Serikat telah mengembangkan sebuah program 12-langkah yang dapat menolong orang untuk belajar mengatasi emosi-emosi amarahnya.

Williams menyarankan memantau pemikiran Anda yang cenderung sinis karena mempertahankan atau memelihara “sebongkah permusuhan”. Hal ini akan mengajarkan Anda tentang keseringan dan jenis-jenis situasi yang memprovokasi Anda. Carilah dukungan dari orang-orang penting dalam hidup Anda untuk mengatasi perasaan Anda dan mengubah pola prilaku Anda.

Dengan memelihara “sebongkah rasa permusuhan” Anda, Anda dapat menyadari kapan dan di mana Anda memiliki pemikiran-pemikiran yang agresif, sehingga ketika Anda menemukan diri Anda dalam situasi seperti ini, Anda dapat menggunakan teknik-teknik seperti :

1. Mengambil napas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan-lahan
2. Berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah Yang Indah
3. Menghentikan memikirkan hal yang membuat hati Anda menjadi panas. Hal ini dapat menolong Anda menghentikan siklus kemarahan Anda.
4. Letakkan diri Anda di dalam “sepatu” orang lain. Empati mungkin akan menambah perspektif yang berbeda. 5. Jagalah di dalam pikiran, bahwa kita semua adalah manusia, yang bisa melakukan kesalahan.
6. Pelajari bagaimana menertawai diri Anda sendiri dan menemukn humor dalam berbagai situasi.
7. Pelajari juga bagaimana cara menjadi relaks atau santai.
8. Walaupun mungkin Anda pernah mendengar bahwa mengekspresikan kemarahan itu lebih baik daripada memendamnya, namun ingatlah bahwa amarah yang sering dilampiaskan sering bertentangan dengan hasil yang diharapkan dan bisa membuat kita diasingkan oleh banyak orang.
9. Hal penting lainnya adalah bahwa Anda perlu mempraktikkan “percaya pada orang lain”. Adalah biasa jika kita lebih mudah marah ketimbang percaya, namun dengan mempelajari bagaimana mempercayai orang lain, Anda akan dapat mengurangi amarah Anda yang langsung kepada mereka.
10. Ketrampilan ‘mendengarkan dengan baik’ akan meningkatkan komunikasi dan dapat memfasilitasi rasa percaya di antara orang-orang. Kepercayaan ini dapat membantu Anda dalam mengatasi emosi-emosi permusuhan yang potensial; menguranginya bahkan mungkin mengenyahkannya.
11. Pelajari juga bagaimana Anda menegaskan diri Anda sendiri. Hal ini merupakan sebuah pilihan yang konstruktif. Ketika Anda menemukan diri Anda marah pada seseorang, coba jelaskan kepada mereka apa yang mengganggu Anda tentang prilaku mereka dan mengapa Anda mesti marah kepada mereka.
Anda membutuhkan kata-kata dan kerja yang lebih untuk menjadi tegas ketimbang harus memperlihatkan kemarahan Anda, namun ganjaran yang akan Anda peroleh menjadi seimbang. Andai kita menyadari semua ini, maka kita akan merasakan bahwa hidup ini terlalu singkat, jika kita hanya selalu marah pada segala hal.
12. Langkah terakhir memerlukan permintaan maaf kepada orang yang Anda telah marah kepadanya. Dengan membiarkan pergi kebencian dan melepaskan tujuan balas jasa atau ganti rugi, Anda akan merasakan bahwa beban berat berupa kemarahan telah terangkat dari pundak Anda.

Joan Lunden, pengasuh rubrik kesehatan majalah Healthy Living Magazine mengatakan “Holding on to anger, resentment and hurt only gives you tense muscles, a headache and a sore jaw from clenching your teeth. Forgiveness gives you back the laughter and the lightness in your life.”

Tahanlah kemarahan (Anda), kekesalan dan rasa sakit hati Anda, yang membuat otot Anda tegang, sakit kepala dan rahang yang tegang karena gemeretak gigi Anda. Pemberian maaf mendatangkan kembali tawa dan pencerahan dalam hidup Anda.

Cinta & Kemurahan Hati

CINTA HANYA INGIN MEMBERI BUKAN MENERIMA

Rasulullah saww bersabda, “Murah hati (al-Sakha’) adalah salah satu akhlaq Allah Yang Paling Agung (Al-A’zham)” 1]

Karakter aktif dari cinta dapat dijelaskan lewat pernyataan bahwa cinta pertama-pertama adalah persoalan memberi dan bukan menerima.2]

Imam al-Shadiq as berkata, “Murah hati (al-Sakha’) itu adalah salah satu dari akhlaq para nabi dan murah hati itu merupakan tiang iman, tidaklah seseorang menjadi mu’min melainkan ia seorang yang murah hati (sakhyia), dan tidaklah seseorang menjadi murah hati melainkan ia telah memiliki keyakinan dan tekad yang menjulang. Karena sesungguhnya murah hati itu merupakan pancaran cahaya keyakinan (nur al-yaqin)” 3]

Norma yang menyatakan bahwa “tangan diatas lebih mulia daripada tangan dibawah” bagi mereka mengandung arti bahwa lebih baik menderita kekurangan ketimbang menikmati kesenangan. 4]

Dalam tindakan memberi, pribadi dengan karakter ini merasakan kekuatannya, kemakmurannya, kekuasaannya. Memberi adalah pengalaman akan potensi dan vitalitas manusia yang menghasilkan kegembiraan luar biasa.

Imam al-Shadiq mengaitkan sifat murah hati (sakha’) dengan iman, yang mana sifat ini menjadi kemestian bagi seorang mu’min.

Dalam tindakan memberi, manusia-manusia berkarakter produktif mengalami dirinya sebagai makhluk yang berkelimpahan, yang penuh berkah serta hidup, dan oleh karenanya mereka gembira. Memberi bagi manusia berkarakter produktif lebih menggembirakan ketimbang menerima. Bukan karena hal tersebut merupakan sebentuk kerugian, tetapi karena dalam tindakan memberi terdapat ungkapan akan kehidupan (aliveness). 5]

Sementara dalam urusan material, memberi sama artinya dengan menjadi kaya. Orang kaya bukanlah orang yang memiliki lebih banyak, tetapi adalah mereka yang memberi lebih banyak. Para penimbun harta yang selalu ketakutan akan kehilangan hartanya layak disebut sebagai orang miskin dan melarat meski dia memiliki harta yang terhitung jumlahnya. Sementara pribadi yang sanggup memberikan dirinya kepada orang lain layak disebut sebagai orang kaya. 6]

Memberi telah menjadi tindakan yang lebih memuaskan dan lebih menggembirakan ketimbang menerima. Mencintai juga telah menjadi sesuatu yang lebih penting ketimbang dicintai. 7]

Dari karakteristik cinta yang hanya ingin memberi, cinta seakan juga ingin memberi sebuah kehidupan dan keabadian. Karena boleh dikatakan hakekat cinta adalah berusaha demi sesuatu dan membuat sesuatu itu tumbuh, hidup dan abadi.

Cinta dan usaha tidak dapat dipisahkan. Seseorang mencintai apa yang dia usahakan dan berusaha demi sesuatu yang dia cintai. Perhatian dan kepedulian memuat aspek lain dari cinta, yaitu tanggung-jawab (responsibility).

Saat ini, tanggung-jawab kerapkali dipakai untuk menyatakan sebuah tugas, sesuatu yang dibebankan kepada seseorang dari luar dirinya. Tetapi tanggung-jawab dalam arti yang sebenarnya adalah perbuatan yang benar-benar bersifat sukarela. Tanggung-jawab adalah respon atas kebutuhan-kebutuhan manusia, baik yang terungkapkan maupun yang tidak terungkapkan. Bertanggung-jawab berarti mampu dan siap untuk “merespon”. 8]

Imam Ali as berkata, ”Murah hati (al-Sakha’) itu merupakan upaya cinta (al-mahabbah).” 9]

Murah hati merupakan upaya persiapan batin untuk memperoleh cinta Ilahi.

PERHATIAN AKTIF

Di luar unsur memberi, karakter cinta yang aktif membuktikan bahwa cinta selalu memuat elemen-elemen dasar tertentu, yakni perhatian, tanggungjawab, penghargaan serta pemahaman.

Bukti bahwa cinta memuat perhatian (care) nampak jelas dalam cinta seorang ibu terhadap anaknya. Kita akan meragukan ketulusan cinta seorang ibu jika kita menyaksikan sang ibu kurang memberi perhatian terhadap bayinya, lalai dalam memberinya makan, memandikan atau memberikan kesenangan jasmani.

Sementara kita akan terkesan dengan cinta seorang ibu yang kita lihat memberi perhatian kepada anaknya. Hal ini juga berlaku dalam hal cinta kepada binatang piaraan atau bunga-bunga. Ketika kita melihat orang yang menyatakan bahwa dirinya mencintai bunga-bunga tetapi ia lupa menyiraminya, maka kita tidak akan mempercayai pernyataannya itu.

Cinta adalah perhatian aktif terhadap kehidupan serta perkembangan dari yang kita cintai-entah sesuatu atau seseorang. Cinta akan dianggap tidak ada jika tidak ada perhatian aktif ini. 10]

Imam Ali as berkata, “Sifat (al-juud) dermawan itu merupakan tabiat yang mulia (al-karam)” 11]

Sifat dermawan atau murah hati dibutuhkan cinta untuk memberikan apa yang dibutuhkan oleh yang dicintainya. Sang pencinta dengan sifat dermawannya itu akan rela mempersembahkan (bukan mengorbankan) kekayaannya, jiwa raganya, bahkan seluruh yang dimilikinya termasuk eksistensinya sendiri.

Di dalam karakter Dermawan mengandung empat sifat utama lainnya, al-Karam, al-Itsar, al-Nail, dan al-‘Afwu.

Al-Karam merupakan kecenderungan untuk mudah menginfakkan hartanya di jalan yang berhubungan dengan kemuliaan.

Al-Itsar, kebajikan jiwa yang dengan sifat ini seseorang menahan diri dari yang diingininya, demi memberikannya kepada orang lain yang menurutnya lebih berhak.

Al-Nail, kegembiraan ketika berbuat baik dan menyukai perbuatan itu.

Al-‘Afwu, mudah memaafkan orang lain yang langsung berkenaan dengan dirinya.

Penghulu para syuhada, Iman Husain as pun berkata, “Barangsiapa yang dermawan niscaya ia menjadi mulia (saada)” 12]

Hadits-hadits di atas telah dibuktikan oleh sejarah orang-orang mulia itu sendiri. Kita tidak pernah melihat orang yang memiliki pribadi yang luhur dan mulia melainkan sifat dan tindakan-tindakan dermawan telah menghiasi hidup orang itu.

Para ulama sejati, para fuqaha unggul dan para mujahid ulung tidak ada yang tidak memiliki sifat ini. Kemuliaan dan kedermawanan seolah menjadi padanan kata dan sifat yang tidak mungkin bisa terpisahkan.

Dan para pencinta sejati tidak bisa tidak menyandang sifat ini karena salah satu karakter pencinta sejati adalah keinginan untuk memberi, memberi dan memberi, sebagai sebuah ungkapan cintanya yang universal.

Cinta yang luas tidak mendapatkan cukup tempat dalam dada orang yang kikir dan bakhil.

Cinta yang murni tidak memiliki tempat dalam dada orang-orang pendendam.

Cinta yang tulus tidak mampu bertahan dalam dada orang-orang yang tidak memiliki kepedulian pada orang lain.

Berbuat baik serta berderma itu tidak hanya berwujud bantuan materi, tetapi dapat juga dengan memberikan bantuan spiritual.

Bantuan spiritual, moral dan koreksi prilaku merupakan nilai yang lebih tinggi ketimbang berderma materi.

Rasulullah saww pernah bersabda kepada Imam Ali as, “Seandainya Allah memberikan petunjuk kepada manusia melalui dirimu, maka hal itu lebih baik dari semua yang ada di muka bumi (ini)” 13]

Catatan Kaki :

1. Muttaqi al-Hindi, Kanz al-‘Ummal hadits no. 15926.

2. Erich Fromm, The Art of Loving, hal. 37.

3. Bihar al-Anwar 73 : 169.

4. Erich Fromm, hal. 38

5. Ibid hal. 38-39.

6. Ibid hal. 40.

7. Ibid hal. 68.

8. Ibid, hal. 46-47.

9. Ray Syahri, Mizan al-Hikmah 4 : 420

10. Erich Fromm, The Art of Loving, hal. 44-45

11. Bihar al-Anwar 77 : 421.

12. Bihar al-Anwar 78 : 121

13. Syaikh Abbas al-Qummi, Safinah al-Bihar 2 : 700.

Iman itu Cinta & Benci

Imam Muhammad al-Baqir as berkata, “Iman itu adalah cinta dan benci” ~ Bihar al-Anwar 78 : 175

STUDI yang menyeluruh terhadap al-Qur’an dan Hadits akan memperlihatkan suatu pandangan Islam tentang cinta yang bersifat Ilahiyyah maupun yang bersifat humanis, yang memiliki kemuliaan dan nilai-nilai yang tinggi.

Di dalam Tafsir Nur al-Tsaqalain diriwayatkan bahwa Imam Muhammad al-Baqir as telah berkata, “…agama itu adalah cinta dan sebaliknya cinta itu adalah agama” [38]

Cinta memiliki tingkatan-tingkatan yang bergantung pada kelayakkan atau kesiapan seseorang untuk menerimanya. Dengan kata lain tingkatan ruhani seseorang bergantung dari kesiapan atau kelayakkannya untuk memperoleh cinta. Hal ini bisa dicontohkan, jika sebuah keadilan layak untuk dicintai maka ketidakadilan menjadi tidak layak untuk dicintai. Atau contoh lainnya, jika seorang jujur layak untuk dicintai, maka seorang pendusta tentu saja tidak pantas untuk dicintai atau bahkan kita pantas membencinya!. Seseorang bisa saja berdo’a untuk suatu yang bermanfaat bagi orang yang dicintainya.

Diriwayatkan Imam al-Shadiq as pernah berkata, “Merupakan tabiat hati (manusia) mencintai orang yang berbuat baik kepadanya dan membenci orang yang berbuat buruk kepadanya” [39]

Suatu waktu ditanyakan kepada Aba Abdillah (al-Shadiq) as tentang cinta dan benci, apakah ia merupakan bagian dari iman. Imam as menjawab,”Bukankah iman itu tidak lain adalah cinta dan benci?” Lalu Imam as membacakan ayat (QS 49 : 7) :

“…tetapi Allah menjadikan kami cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada keingkaran dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus!” [40]

Kita akan semakin memahami konsep ini lebih jauh jika kita mencoba untuk menyimak perkataan Amirul Mu’minin, Ali bin Abi Thalib as, “Teman-temanmu ada tiga dan musuh-musuhmu juga ada tiga. Adapun teman-temanmu ialah temanmu sendiri, teman dari temanmu dan musuh dari musuhmu. Sedangkan musuh-musuhmu ialah musuhmu sendiri, musuh temanmu dan teman musuhmu” [41]

MUNGKINKAH KITA BISA MENCINTAI SAHABAT KITA, DAN PADA SAAT YANG SAMA MENCINTAI MUSUH SAHABAT KITA?

Kita menyadari bahwa adalah tidak mungkin kita bersahabat dengan musuh dari sahabat kita. Perbuatan kita seperti itu bisa menggelincirkan kita ke bentuk pengkhianatan. Dan contoh yang nyata adalah apa yang telah dilakukan pemerintahan Mesir, Saudi Arabia dan Yordania. Mereka mengaku prihatin terhadap bangsa Palestina di Gaza tetapi di sisi lain mereka mematuhi semua yang diinginkan musuh Islam, yaitu Zionis Israel. Bukankah sikap seperti ini bukti kemunafikan yang sangat terang benderang?.

Cobalah Anda meneropong ke lubuk hati Anda yang terdalam, apakah hati Anda tidak merasakan kegelisahan, ketika Anda berteman dengan teman Anda dan pada saat yang bersamaan Anda pun berteman dengan musuh teman Anda? Jika hati Anda tidak merasakan kegelisahan maka bisa jadi Anda adalah seorang hipokrit alias munafik.

Di dalam perbandingan dengan keyakinan-keyakinan agama lain, ada satu aspek cinta di dalam Islam yang senantiasa mempertimbangkan bentuk kebencian yang merupakan bagian dari cinta itu sendiri. Islam bahkan mengajarkan kepada kaum Muslim untuk mencintai manusia dan menyayangi mereka dan menjalin hubungan dengan mereka walau pun mereka tidak percaya kepada Islam atau bahkan kepada Tuhan sekali pun.

Seseorang bisa saja memiliki banyak teman yang mencintainya, dan pada saat yang sama ada orang yang membencinya; apakah ia mengingini atau tidak. Kita tahu bahwa banyak orang-orang baik di dalam masyarakat kita, tetapi tidak dapat pula dipungkiri bahwa tidak sedikit orang-orang yang berkarakter buruk ada di sana. Ada dua kutub yang saling menarik dan saling menolak. Orang-orang baik menarik orang-orang yang sejenisnya, dan menolak orang yang berkarakter buruk dan begitu pun sebaliknya.

Alasan kemiripan dan keserupaan inilah yang menjadi landasan cinta dan kasih sayang antar manusia. [43]

Bagaimana pun, tidaklah mungkin bagi seseorang yang memiliki prinsip di dalam hidupnya dan mengabdikan hidupnya untuk menyadari nilai-nilai suci untuk acuh tidak acuh terhadap orang-orang yang melakukan tindakan-tindakan amoral, atau melakukan kejahatan di tengah-tengah masyarakat.

Fudlail bin Yasar bertanya kepada Abu ‘Abdillah (Imam Ja’far) as, tentang cinta dan benci, dari bagian iman yang manakah keduanya itu? Imam as menjawab, “Bukankah iman itu tidak lain cinta dan benci?!” [44]

Ada suatu kecenderungan pada sebagian orang yang berpandangan dan bersikap tanpa kebencian sedikit pun. Orang-orang ini menganggap pemikiran dan pola pandang seperti ini adalah benar dan mulia, sehingga mereka menganggap semua orang adalah sahabat dan teman-teman mereka, tak terkecuali penjahat masyarakat sekali pun.

Sebaliknya Islam mengajarkan kepada manusia untuk mencintai dan menyayangi manusia seluruhnya secara umum, namun dalam saat yang sama tidak mentolerir orang-orang yang melakukan tindakan-indakan amoral atau bahkan kejahatan sosial, seperti yang dilakukan oleh para koruptor, manipulator, bahkan para penindas.

Kita tidak bisa mentolerir apa yang telah dilakukan oleh Hitler dengan Nazinya dan pada saat yang sama kita acuh tak acuh terhadap apa yang dilakukan oleh presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang dengan tentara sekutunya meluluh-lantakkan negara orang lain, Afghanistan maupun Irak. Sikap macam apa yang seperti ini?

Karena itu pula saya merasa ada keganjilan atas sikap orang2 Islam formalis yang berpawai/berdemo keliling kota meneriakkan anti-Zionis Israel tapi pada saat yang sama menerima kebengisan Obama. Sikap macam apa ini?

Apakah fitrah dan hati nurani kita bisa mencintai tentara-tentara Zionis Israel yang membantai orang-orang Palestina dan pada waktu yang sama pula kita menyayangi orang-orang Palestina yang tertindas itu? Tentu saja tidak!

Oleh karena itu Islam bukan hanya agama cinta, tetapi pada saat yang sama adalah agama benci!

Rasulullah saww bersabda kepada para sahabatnya, “Tiang iman yang mana yang paling kokoh?” Mereka para sahabat menjawab,“Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu” Sebagian dari mereka berkata,”Shalat!”
Sebagian lain menjawab,“Puasa!”
Sebagian lainnya menjawab,“Haji dan Umrah!”
Dan sebagian lainnya menjawab,“Jihad!”

Namun Rasul saww menjawab, “Seluruh jawaban yang kamu sebutkan memiliki keistimewaan. Namun jawaban yang tepat bukanlah itu. Karena tiang iman yang paling kokoh adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah, berwali kepada para wali Allah (tawalla) dan berlepas diri dari para musuh Allah (tabarra’)” 45]

Oleh karena itu pula Islam memerintahkan juga kepada kita untuk menjauhi orang-orang alim yang menjual murah ayat-ayat suci, mereka yang telah dibeli oleh dajjal-dajjal dan merelakan dirinya menjadi pesan sponsor para penindas dan kaum mustakbarin. Tentu saja Anda yang berhati bersih tidak bisa bersimpati dan mencintai orang-orang seperti ini.

Rasulullah saww telah bersabda,”Wahai hamba Allah! Cintailah (seseorang) karena Allah, dan bencilah karena-Nya. Tolonglah (seseorang) karena Allah dan perangilah karena-Nya. Sesungguhnya seseorang tidak bakal mendapatkan pertolongan Allah kecuali dengan melakukannya. Dan seseorang tidak akan mengenyam rasa keimanan kendati shalat dan puasanya bertumpuk hingga ia berbuat demikian…” [46]

Laa hawla wa laa quwwata illa billah…tiada daya & kekuatan kecuali hanya karena pertolongan Allah jua…

Makna Hidup

“Kehidupan yang tak teruji bukan kehidupan yang berharga bagi seseorang”, demikian Plato mengutip kata-kata dari Socrates di dalam bukunya Dialogues dan Apology. Sebenarnya jika seseorang menyelidiki kehidupan secara mendalam, ia akan menemukan bahwa yang dicari oleh jiwa adalah mengetahui makna hidup ini. Para saintis mencarinya di dalam dunia ilmu pengetahuan, para artis di dalam seninya, para filosof mencarinya di dalam filsafat. Apapun minat masing-masing orang tentu berbeda-beda, namun kecenderungan yang sebenarnya adalah sama, yaitu menemukan arti hidup itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa jiwa datang ke dunia ini adalah untuk tujuan ini, untuk menyadari dan memahami makna kehidupan ini.
Baik secara material maupun spiritual setiap jiwa sedang berjuang untuk tujuan ini dengan jalannya masing-masing.
Kita dapat melihat ini pada tingkah laku bayi. Keinginan bayi melihat sesuatu, menyobek-nyobeknya dan melihat ada apa di dalamnya, menunjukkan hasrat jiwa untuk melihat kehidupan, untuk memahami kehidupan. Tentu saja efek dan pengaruh kehidupan di muka bumi ini membuat manusia mabuk. Dan karena mabuk atau lupa diri inilah ia menjadi sedemikian hanyut dengan dirinya sendiri serta kepentingannya sendiri hingga ia tersesat dan lalai dengan watak pembawaannya sendiri. Sebenarnya hasrat manusia yang paling dalam bukan mencari makanan atau kenyamanan. Kecenderungannya yang paling dalam adalah mencari pemahaman atas kehidupan. Seorang anak akan terus-menerus bertanya kepada orang tuanya, ‘Apa ini? Apa itu? Apa maksudnya ini semua?’ Ini menunjukkan adanya keinginan yang terus-menerus untuk mengetahui makna kehidupan, sebuah keinginan yang terus berlaku sepanjang hidup.
Apakah hal ini memiliki pelajaran atau pengajaran kepada kita?
Tentu saja! Hal ini mengajarkan kita tentang suatu prinsip bahwa sumber dan tujuan alam semesta adalah satu dan sama, bahwa Pencipta menciptakan segalanya untuk mengenal ciptaan-Nya. Tetapi bagaimana sang Pencipta melihat dan memahami ciptaan-Nya? Tidak saja di dalam aspek yang paling tinggi dan paling dalam, tetapi juga melalui segala sesuatu, Tuhan sedang terus-menerus memperhatikan dan memahami ciptaan-Nya.
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.” (QS 55 : 29)
Maka bila ada yang bertanya, ‘Apakah seni itu? Apakah seni itu buatan manusia?’ Jawabannya adalah, ‘Ya, seni memang buatan manusia, tetapi juga buatan Tuhan melalui tangan manusia.’ Jika demikian bagaimana mekanisme yang telah dan sedang berlaku di alam semesta?
Sejatinya, alam ini bekerja, akan tetapi bekerja untuk tujuan apa?
Jawabnya : bekerja untuk memahami dirinya sendiri!
Lalu bagaimana mekanisme dunia itu sendiri? hidupkah ia ataukah mati? Sebenarnya, apa pun yang kita sebut hidup maka ia hidup, dan apa pun yang kita pikir ia mati juga sebenarnya tidak mati. Ia juga hidup!
Kita biasa mengatakan ini benda mati dan itu benda hidup! Padahal sebenarnya tidak ada satu pun benda yang mati, semuanya adalah makhluk hidup, hatta sebutir debu.
YANG TERTIDUR DAN YANG TERJAGA
Demikian juga, tidak ada bedanya antara mengambil jalan pintas dengan mengambil jalan yang lebih panjang. Yang satu berkeliling dulu dan yang lain mengambil jalan lurus. Tujuannya sama.
Yang berbeda ketika berada dalam perjalanannya, yang satu berjalan kaki, sementara yang lain naik kendaraan, atau yang satu tersadarkan di dalam perjalanannya, yang lainnya tertidur dan terlena dalam perjalanannya, sehingga ia tidak melihat pemandangan-pemandangan indah selama di perjalanan. Rasulullah saww justru bersabda, “Manusia dalam keadaan tidur dan bila ia mati maka ia baru bangun (tersadarkan)” 1]
Imam Ali as berkata, “Ahlud dunia karakbin yusaru bihim wa hum niyaam”, artinya : Para ahli duniawi itu seperti pengendara yang berja lan dengan kendaraannya sementara mereka tertidur” 2]
Takdir dapat dibagi menjadi dua bagian. Bagian yang satu adalah mekanisme yang mengaktifkan takdir ini. Bagian yang lain adalah jiwa yang menyadarkan ini. Oleh karena itu mekanisme adalah mesin, sedangkan jiwa yang berada di dalamnya terdapat ahli mesin yang senantiasa sibuk agar mekanisme ini terus bekerja dan menghasilkan apa yang mesti dihasilkan.
Ada banyak metode dan cara yang manusia gunakan untuk mengetahui dan memahami. Dan pikiran merupakan sarana dan alat untuk mencapai tujuan. Sesuai dengan kesiapan alatnya, jiwa mengalami dan mengenal hidup. Kondisi pikiranlah yang memampukan jiwa untuk melihat kehidupan dengan jelas. Pikiran juga bisa diumpamakan sebagai air. Bila air keruh, maka sulit bagi kita untuk bercermin di atas permukaannya. Tetapi bila air itu jernih, maka kita dapat bercermin di atasnya. Sayangnya, manusia senantiasa hanya mengejar nilai-nilai yang bersifat materi, sehingga ia hanyut di dalam kehidupan ini dan kehilangan berbagai manfaat yang sesungguhnya dari hidup ini. Pada zaman sekarang ini manusia mendefinisikan peradaban sebagai kemajuan komersial atau industrial, ia menjadi ideal setiap jiwa. Dan menjadi sulit bagi jiwa untuk mencapai ketenangan untuk menyelesaikan tujuan yang terlahir dari jiwa itu sendiri. Hal ini bukan berarti perkembangan komersial dan industrial itu tidak perlu bagi kehidupan manusia. Tidak sama sekali! Sepanjang ia tidak meruntuhkan atau merintangi tujuan hidup manusia itu sendiri! Namun jika yang dilakukan sebaliknya, meski secara lahiriah ia meraih kemajuan, sebenarnya ia telah menyia-nyiakan hidupnya dan itu berarti hidupnya telah hancur.
Jika di Timur ada takhyul, maka di Barat pun ada. Ada takhayul yang menyebutkan bahwa hewan seperti kuda, kucing, anjing, burung, bisa memberi peringatan kepada seseorang bahwa ia akan jatuh sakit atau meninggal dunia, dan hal-hal lainnya yang serupa, dan terjadi sebagaimana yang diduga atau diramalkan, namun mengapa manusia tetap tidak bisa memahami dan merasakan hidup ini sebagaimana yang dirasakan oleh binatang? Mungkin jawaban sementara yang bisa disampaikan adalah bahwa binatang hidup lebih alamiah ketimbang manusia masa kini. Mereka lebih dekat dengan alam ketimbang manusia yang hanyut dalam kehidupan artifisial. Thomas Browne mengatakan, “Segala sesuatu adalah tiruan, sedangkan alam adalah karya seni Tuhan.” 3]
Jika binatang dapat mengetahui tanda-tanda alam maka selayaknya manusia dapat lebih mengetahuinya. Pengetahuan seperti inilah yang merupakan kepuasan atas hidupnya, bukan semua yang bersifat fisik dan lahiriah. Lalu dimanakah kekayaan manusia? Kekayaannya ada dalam pengetahuannya. Jika kekayaan hanya berada di bank dan tidak di dalam ilmu pengetahuannya, maka berarti ia tidak memilikinya. Ia ada di bank.
Semua yang diminati, apakah itu nilai, titel, kedudukan dan semua bentuk kepemilikan, dimana semua itu? Di luarkah? Tentu saja tidak!
Ini karena semua yang berada di luar hanya dapat diketahui melalui pengetahuan yang berada di dalam. Oleh karenanya semua kepemilikan yang sesungguhnya tidak lain yang berada di dalam. Dan yang berada di dalam itu adalah HATI, karenanya hati mesti dikembangkan, dan harus disesuaikan dengan ritme alam dan titian nadanya yang tepat. Jika ia sesuai dengan ritme alam dan pola-pola nadanya, maka ia akan dapat mencapai tujuannya.
LIMA METODA UNTUK MERASAKAN ILMU KEHIDUPAN
Ada 5 metoda yang berbeda, yang dengan kelima cara tersebut ilmu kehidupan dapat dirasakan. Cara pertama yang banyak kita ketahui dan kaum wanita dalam hal ini melebihi kaum pria, yaitu KESAN. Seringkali jika kita datang ke sebuah rumah atau menemui seseorang, maka yang pertama kali kita dapatkan sebelum berbicara dengan orang tersebut adalah kesan, apakah itu kesan yang menyenangkan atau pun yang tidak menyenangkan. Sebenarnya ini merupakan ilmu atau pengetahuan atas orang tersebut. Kadang-kadang ketika kita melihat seseorang, seolah kita ingin mengatakan, ‘Menjauhlah dariku!’.
Atau terkadang pada saat pertamakali kita bertemu dengan seseorang, tiba-tiba saja kita merasa tertarik padanya tanpa tahu alasannya.
Pikiran kita tidak memahami, namun jiwa kita secara ‘ajaib’ telah lebih dulu tahu. Bukan saja setiap orang mendapatkan kesan dari orang yang ia temui, bahkan jika ia memiliki kepekaan, ia pun dapat merasakan kesan dari surat yang datang dari seorang yang tak dikenal sekalipun. Banyak yang mengatakan bahwa mereka dapat mengatakan watak seseorang dengan ilmu physiognomy 4] atau phrenology 5]. Akan tetapi jika mereka tidak memiliki indera kesan ini di dalam hati mereka, meskipun mereka telah membaca ribuan buku tentang physiognomy atau phrenology, maka mereka tidak akan pernah memperoleh kesan yang sebenarnya.
Jadi indikasi apakah ini? Ini menunjukkan bahwa ilmu yang benar dari awal hingga akhir bukanlah milik dunia material.
Ada cara lain, yaitu cara intuitif. Kemudian, inspirasi, visi dan revelasi atau wahyu. Albert Einstein mengatakan,”Seseorang memulai hidupnya sesaat ia dapat hidup di luar kediriannya” (Wisdom of the Ages)
Catatan Kaki
1] Imam Khomeini, Rahasia Basmalah dan Alhamdulillah & Empat Puluh Hadits Bab Hadits Penuntut Ilmu hal. 44.
2] Nahjul Balaghah, Hikam: 64.
3] Sir Thomas Browne, 1605-1682, seorang ahli fisika Inggeris dan penulis essay, ia lahir di London, dan menyelesaikan studinya di Winchester College, University of Oxford, dan juga di Universities of Montpellier, Padua, serta Leiden.
4] Physiognomy : sebuah praktek yang sangat tidak ilmiah yang melibatkan sifat-sifat manusia menurut ekspresi wajah.
5] Phrenology : Franz Joseph Gall, 1758-1828, seorang dokter ahli anatomi Jerman yang lahir di Tienfenbronn. Gall mengembangkan sebuah sistem untuk mempelajari tengkorak, yang disebut phrenology. Dengan phrenology ini, ia menyatakan dapat mengungkap intelejensia dan kepribadian seseorang. Gall percaya bahwa garis bentuk tengkorak seseorang menunjukkan wilayah otak yang mengontrol berbagai kemampuan dan emosi tertentu. Walaupun phrenology sekarang dianggap sebagai ilmu pseudosains, Gall diakui oleh komunitas saintifik karena kontribusinya yang penting kepada pemahaman terdahulu mengenai lokasi-lokasi fungsi otak. Dialah saintis pertama yang mengidentifikasi perbedaan antara materi abu-abu dan putih di dalam otak dan sum-sum tulang belakang. Teorinya bahwa fungsi-fungsi mental yang berada di wilayah tertentu di dalam otak terbukti benar oleh penemuan-penemuan ahli anatomi pada abad pertengahan kesembilanbelas. Tetapi penemuan yang serupa ini dengan jelas membuktikan bahwa tulang tengkorak terlalu tipis untuk merefleksikan lokasi-lokasi dari fungsi mental yang berbeda-beda di dalam otak.

Hukum Nikah Beda Agama dalam Islam dan Kristen, Samakah?

"Cinta itu buta," begitu kata penyair asal Inggris, William Shakespeare. Ungkapan yang sangat masyhur itu memang kerap terbukti dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, terkadang sampai melupakan aturan agama. Saat ini, tak sedikit umat Muslim yang karena "cinta" berupaya sebisa mungkin untuk menikah dengan orang yang berbeda agama. "Tolong dibantu... Saya benar-benar serius untuk melakukan nikah beda agama. Saya benar-benar pusing harus bagaimana lagi," tulis seorang wanita Muslim pada sebuah laman.

Lalu bolehkah menurut hukum Islam seorang Muslim, baik pria maupun wanita menikah dengan orang yang berbeda agama? Masalah perkawinan beda agama telah mendapat perhatian serius para ulama di Tanah Air. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional II pada 1980 telah menetapkan fatwa tentang pernikahan beda agama. MUI menetapkan dua keputusan terkait pernikahan beda agama ini. Pertama, para ulama di Tanah Air memutuskan bahwa perkawinan wanita Muslim dengan laki-laki non-Muslim hukumnya haram. Kedua, seorang laki-laki Muslim diharamkan mengawini wanita bukan Muslim.

Perkawinan antara laki-laki Muslim dengan wanita ahlul kitab memang terdapat perbedaan pendapat. "Setelah mempertimbangkan bahwa mafsadatnya lebih besar dari maslahatnya, MUI memfatwakan perkawinan tersebut hukumnya haram," ungkap Dewan Pimpinan Munas II MUI, Prof Hamka, dalam fatwa itu. Dalam memutuskan fatwanya, MUI menggunakan Alquran dan Hadis sebagai dasar hukum. "Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik hingga mereka ber iman (masuk Islam). Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun ia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan wanita orangorang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) hingga mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, meskipun ia menarik hatimu..." (QS: al-Baqarah:221).

Selain itu, MUI juga menggunakan Alquran surat al-Maidah ayat 5 serta at Tahrim ayat 6 sebagai dalil. Sedangkan, hadis yang dijadikan dalil adalah Sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Tabrani: "Barang siapa telah kawin, ia telah memelihara setengah bagian dari imannya, karena itu, hendaklah ia takwa (takut) kepada Allah dalam bagian yang lain." Ulama Nahdlatul Ulama (NU) juga telah menetapkan fatwa terkait nikah beda agama. Fatwa itu ditetapkan dalam Muktamar ke-28 di Yogyakarta pada akhir November 1989. Ulama NU dalam fatwanya menegaskan bahwa nikah antara dua orang yang berlainan agama di Indonesia hukumnya tidak sah. Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah juga telah menetapkan fatwa tentang penikahan beda agama. Secara tegas, ulama Muhammadiyah menyatakan bahwa seorang wanita Muslim dilarang menikah dengan pria non-Muslim. Hal itu sesuai dengan surat al-Baqarah ayat 221, seperti yang telah disebutkan di atas. "Berdasarkan ayat tersebut, laki-laki Mukmin juga dilarang nikah dengan wanita non-Muslim dan wanita Muslim dilarang walinya untuk menikahkan dengan laki-laki non-Muslim," ungkap ulama Muhammadiyah dalam fatwanya.

Ulama Muhammadiyah pun menyatakan kawin beda agama juga dilarang dalam agama Nasrani. Dalam perjanjian alam, kitab ulangan 7:3, umat Nasrani juga dilarang untuk menikah dengan yang berbeda agama. "Dalam UU No 1 tahun 1974 pasal 2 ayat 1 juga disebutkan bahwa: "Pernikahan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu." "Jadi, kriteria sahnya perkawinan adalah hukum masing-masing agama yang dianut oleh kedua mempelai," papar ulama Muhammadiyah dalam fatwanya. Ulama Muhammadiyah menilai pernikahan beda agama yang dicatatkan di kantor catatan sipil tetap tak sah nikahnya secara Islam. Hal itu dinilai sebagai sebuah perjanjian yang bersifat administratif. Ulama Muhammadiyah memang mengakui adanya perbedaan pendapat tentang bolehnya pria Muslim menikahi wanita nonMuslim berdasarkan surat al-Maidah ayat 5. "Namun, hendaknya pula dilihat surat Ali Imran ayat 113, sehingga dapat direnungkan ahli kitab yang bagaimana yang dapat dinikahi laki-laki Muslim," tutur ulama Muhammadiyah.

Dalam banyak hal, kata ulama Muhammadiyah, pernikahan wanita ahli kitab dengan pria Muslim banyak membawa kemadharatan. "Maka, pernikahan yang demikian juga dilarang." Abdullah ibnu Umar RA pun melarang pria Muslim menikahi wanita non-Muslim

Benarkah Rokok Ada Manfaatnya

sebelumnya aq mow minta maaf kalo aq . tapi aq mow belajar buat posting sebab aq masih sangat amat newbie heahuheauehauaea

sekali lagi aq minta maaf yang sebesar besarnya kalo
dan kalo masih kurang aq minta bimbinganya yang sebesar besarnya

ini ada 19 point keuntungan bagi perokok


1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut aktiflah merokok.

2. Menghindarkan dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.

3. Mengurangi resiko kematian; dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.

4. Berbuat amal kebaikan; kalau ada orang yang mau pinjam korek api paling tidak sudah siap / tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.

5. Baik untuk basa-basi / keakraban; Kalau ketemu orang misalnya di Halte kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya nawarin uang kan boros.

6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan, pembuat asbak, pabrik kemasan dan perusahaan obat batuk.

7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.

8. Bisa menambah suasana pedesaan/nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya, sehingga seolah-olah berkabut.

9. Menghilangkan bau wangi-wangian ruang bagi yang alergi bau parfum.

10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.

11.Membantu program KB dan mengurangi penyelewengan karena konon katanya merokok bisa menyebabkan impoten.

12. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah karena bagi pemula merokok itu tidak mudah; batuk-batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yg lulus).

13. Untuk indikator kesehatan; biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok. Jadi yang merokok itu pasti orang sehat.

14. Menambah kenikmatan: sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah merokok !

15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.

16. Anti maling, suara perokok batuk berat di malam hari mujarab untuk mengusir penjahat.

17. Membantu shooting film keji, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yg terikat di kursi "hahaha penderitaan itu pedih Jendral..!!! "

18. Film cowboy pasti lebih macho kalo ngerokok sambil naek kuda, soalnya kalo sambil ngemut permen kesannya malah imut..

19. Membuat awet muda, karena konon orang yang merokok berat belum sampai tua udah mati duluan kena kanker paru-paru. Fakta lain sekitar 30% orang meninggal di dunia adalah perokok. 70%-nya bukan perokok..!! Maka merokoklah agar masuk ke golongan yg lebih sedikit itu

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Besarkah..?

Jika berpuasa dilakukan secara benar, ternyata berbagai jenis penyakit dapat dikendalikan. Misalnya diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi, maag hingga kegemukan. Bagaimana cara berpuasa yang memberi manfaat kesehatan?

Puasa berarti mengistirahatkan saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon yang biasanya bekerja untuk mencerna makanan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Dengan berpuasa organ vital ini dapat istirahat selama 14 jam.

Puasa akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati mulai kita gunakan.

Namun penderita penyakit hati yang berat, seperti sirosis hati, dianjurkan untuk tidak berpuasa, karena berisiko terjadi penurunan gula darah (hipoglikemia), akibat cadangan glikogen hati sangat berkurang. Pada orang normal tidak akan menjadi masalah jika kadar gula sangat turun.

Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan bagi yang gemuk, dengan cara tidak makan berlebihan pada waktu buka, sehabis buka dan sewaktu sahur. Kadar lemak darah, kolesterol dan trigliserida bisa berkurang karena tingkat konsumsi makanan gorengan dan bersantan berkurang.

Bagi yang hipertensi, tekanan darah dapat turun, jika selama berbuka hingga sahur tidak makan makanan yang asin-asin dan tidak lupa minum obat hipertensi pada waktu sahur.

Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk) dengan berpuasa gula darah lebih terkontrol. Tidak semua penderita diabetes mellitus atau kencing manis aman untuk menjalankan puasa. Yang aman adalah penderita diabetes yang kadar gulanya kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin , dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1 x suntikan per hari.

Para penderita sakit maag atau gastritis yang ringan boleh puasa, kadang-kadang keluhannya berkurang. Bila berat, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dulu apakah boleh puasa.

Kiat Berpuasa
Pertama yang harus dilakukan adalah berniat untuk berpuasa. Adanya niat akan berpengaruh kepada diri kita secara psikologis, bahwa kita pasti kuat puasa, tahan terhadap segala godaan dan akan lebih meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan.
Kita harus belajar mengendalikan nafsu, melatih kesabaran dan melatih disiplin. Hal ini akan berguna di dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jangan terlalu capek. Sebaiknya kita mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang perlu. Karena otomatis waktu tidur kita berkurang, bila kita harus bekerja di siang hari tentu sering diserang kantuk yang hebat. Untuk itu, waktu tidur malam jangan terlalu banyak dikurangi. Usahakan untuk bisa tidur setelah makan sahur, walaupun hanya sebentar sangat membantu.

Usahakan tetap olahraga, agar aliran darah tetap lancar serta kebugaran tubuh terjaga. Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, naik sepeda, dan lain-lain. Jangan sampai mengeluarkan banyak keringat. Waktu berolahraga yang baik adalah menjelang buka puasa.

Cara Makan yang Benar
Makanlah secara teratur untuk buka puasa dan sahur dengan menu seimbang. Maksudnya adalah makanan yang terdiri dari karbohidrat 50-60%, protein 10-20%, lemak 20-25%, cukup vitamin dan mineral dari sayur dan buah. Selain itu, cukup serat dari sayuran untuk memperlancar buang air besar.
Cukup cairan, dengan minum kurang lebih 7-8 gelas sehari. Terdiri dari 3 gelas waktu sahur dan 5 gelas dari buka sampai sebelum tidur.
Pembagian makan adalah 50% untuk berbuka, 10% setelah sholat tarawih, 40% pada waktu sahur.

Menu yang dipilih yaitu pada waktu buka, terdiri dari makanan pembuka berupa minuman manis atau makanan manis, seperti kolak pisang, kurma atau teh manis. Makanan manis mengandung karbohidrat sederhana yang akan mudah diserap dan segera menaikkan kadar gula darah. Setelah sholat magrib makan makanan pelengkap yang terdiri dari: nasi atau pengganti nasi, ayam/ikan/daging, tahu/ tempe, sayuran dan buah.
Setelah tarawih dapat makan camilan berupa roti atau buah. Makan sahur harus dipentingkan, karena sahur yang baik membuat puasa tidak terasa berat.

Hidangan sahur seperti waktu buka, namun porsinya lebih kecil. Dianjurkan makan dengan kadar protein tinggi, agar meninggalkan lambung lebih lama. Selain itu pencernaan dan penyerapan juga lebih lama dibanding makanan yang kadar karbohidratnya tinggi, sehingga tidak cepat terasa lapar.

Saat makan sahur dapat ditambahkan segelas susu, terutama untuk anak-anak dan remaja. Pada orang dewasa dapat minum susu tanpa lemak. Suplemen multivitamin dan mineral boleh dikonsumsi pada waktu sahur, agar meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh.

Apabila tidak bisa makan sahur dalam bentuk nasi, nasi boleh diganti dengan roti dan isinya atau bubur havermouth, ditambah satu gelas susu. Bila tidak bisa makan nasi atau roti, bisa minum segelas susu yang berkalori seperti Ensure, Entrasol, Peptisol, Enercal Plus, Nutren Fiber dan lain-lainnya, disertai buah.@

MaNFAAT SEDEKAH (KEMATIAN BISA DIUNDUR)

Kematian memang di tangan Allah. Maka ada satu hal yang bisa membuat kematian menjadi sesuatu yang bisa ditunda, yaitu kemauan bersedekah, kemauan berbagi dan peduli.

SUATU hari, Malaikat Kematian mendatangi Nabiyallah Ibrahim, dan bertanya, “Siapa anak muda yang tadi mendatangimu wahai Ibrahim?”

“Yang anak muda tadi maksudnya?” tanya Ibrahim. “Itu sahabat sekaligus muridku.”
“Ada apa dia datang menemuimu?”
“Dia menyampaikan bahwa dia akan melangsungkan pernikahannya besok pagi.”

“Wahai Ibrahim, sayang sekali, umur anak itu tidak akan sampai besok pagi.” Habis berkata seperti itu, Malaikat Kematian pergi meninggalkan Nabiyallah Ibrahim. Hampir saja Nabiyallah Ibrahim tergerak untuk rriemberitahu anak muda tersebut, untuk menyegerakan pernikahannya malam ini, dan memberitahu tentang kematian anak muda itu besok. Tapi langkahnya terhenti. Nabiyallah Ibrahim memilih kematian tetap menjadi rahasia Allah.

Esok paginya, Nabiyallah Ibrahim ternyata melihat dan menyaksikan bahwa anak muda tersebut tetap bisa melangsungkan pernikahannya.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, Nabiyallah Ibrahim malah melihat anak muda ini panjang umurnya.

Hingga usia anak muda ini 70 tahun, Nabiyallah Ibrahim bertanya kepada Malaikat Kematian, apakah dia berbohong tempo hari sewaktu menyampaikan bahwa anak muda itu umurnya tidak akan sampai besok pagi? Malaikat Kematian menjawab bahwa dirinya memang akan mencabut nyawa anak muda tersebut, tapi Allah menahannya.

“Apa gerangan yang membuat Allah menahan tanganmu untuk tidak mencabut nyawa anak muda tersebut, dulu?”

“Wahai Ibrahim, di malam menjelang pernikahannya, anak muda tersebut menyedekahkan separuh dari kekayaannya. Dan ini yang membuat Allah memutuskan untuk memanjangkan umur anak muda tersebut, hingga engkau masih melihatnya hidup.”

Saudara-saudaraku, pembaca dimanapun Anda berada, kematian memang di tangan Allah. justru itu, memajukan dan memundurkan kematian adalah hak Allah. Dan Allah memberitahu lewat kalam Rasul-Nya, Muhammad shalla `alaih bahwa sedekah itu bisa memanjangkan umur. jadi, bila disebut bahwa ada sesuatu yang bisa menunda kematian, itu adalah…sedekah.

Maka, tengoklah kanan-kiri Anda, lihat-lihatlah sekeliling Anda. Bila Anda menemukan ada satu-dua kesusahan tergelar. maka sesungguhnya Andalah yang butuh pertolongan. Karena siapa tahu kesusahan itu digelar Allah untuk memperpanjang umur Anda. Tinggal apakah Anda bersedia menolongnya atau tidak. Bila bersedia, maka kemungkinan besar memang Allah akan memanjangkan umur Anda.

Saudara-saudaraku sekalian, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan ajalnya akan sampai. Dan, tidak seseorangpun yang mengetahui dalam kondisi apa ajalnya tiba. Maka mengeluarkan sedekah bukan saja akan memperpanjang umur, melainkan juga memungkinkan kita meninggal dalam keadaan baik. Bukankah sedekah akan mengundang cintanya Allah? Sedangkan kalau seseorang sudah dicintai oleh Allah, maka tidak ada masalahnya yang tidak diselesaikan, tidak ada keinginannya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampunkan, dan tidak ada nyawa yang dicabut dalam keadaan husnul khatimah.

Mudah-mudahan Allah berkenan memperpanjang umur, sehingga kita semua berkesempatan untuk mengejar ampunan Allah dan mengubah segala kelakuan kita, sambil mempersiapkan kematian datang.

Firman Allah SWT:

“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan” (An-Nisaa: 78)

Delete this element to display blogger navbar