Minggu, 13 September 2009

Tujuh mitos medis yang diungkap tidak benar

Para peneliti dari Amerika Serikat (AS) mengungkapkan tujuh mitos medis yang banyak dipercaya oleh dokter, ternyata tidak benar.

Tujuh mitos medis itu di antaranya, meminum setidaknya delapan gelas air per hari, kebanyakan kita hanya menggunakan 10 persen otak kita, rambut dan kuku akan bertumbuh setelah manusia mati, membaca dalam sinar temaram merusak mata, bercukur bulu kaki hanya akan menumbuhkan rambut baru yang lebih cepat dan lebat, ponsel berbahaya jika digunakan di rumah sakit, serta memakan daging kalkun hanya akan mengakibatkan mengantuk.

Memang sebagian orang menyatakan bahwa kita harus meminum delapan gelas air sehari bisa membuat tubuh menjadi sehat. Namun berdasarkan hasil analisa bukti dari para peneliti AS bahwa hal itu hanya sekadar mitos belaka. Beberapa di antaranya terbukti sebagai sesuatu yang tidak benar, sementara sebagian lainnya belum ada bukti kebenarannya. Demikian seperti dipaparkan dalam laporan jurnal ilmiah British Medical Journal. Para peneliti dari Universitas Sekolah Kesehatan di Indianapolis menelusuri literatur medis tentang bukti dari klaim beberapa mitos tersebut. Mereka menemukan bahwa tidak ada bukti yang mendukung bahwa manusia memang membutuhkan delapan gelas per hari. Pada kenyataannya justru studi ini menyarankan bahwa pemenuhan cairan justru seringnya ditemukan dari meminum jus, susu, bahkan teh dan kopi yang kaya akan kandungan kafein dan tein. Data juga menunjukkan bahwa meminum terlalu banyak air justru bisa berbahaya.

Kepercayaan bahwa manusia dalam kehidupannya sehari-hari hanya menggunakan 10 persen otaknya, jelas-jelas sangat tidak benar. Studi yang dilakukan pada pasien dengan kerusakan otak menemukan bahwa kerusakan yang terjadi hampir pada seluruh wilayah otak, secara spesifik memiliki dampak pada mental, hidup tanpa guna, dan tingkah laku. Ketiadaan bukti tidaklah mesti berarti tidak ada efek. Studi penggambaran otak juga menunjukkan bahwa tidak ada wilayah dalam otak yang secara lengkap diam dan tidak aktif.

Kemudian kepercayaan bahwa rambut dan kuku akan tetap bertumbuh setelah manusia mati, mungkin sebuah ilusi yang disebabkan penarikan kembali kulit setelah kematian. Pertumbuhan sesungguhnya dari rambut dan kuku mensyaratkan aturan hormon yang kompleks yang tentu tidak terjadi ketika orang sudah mati.

Selanjutnya, ilusi tentang mencukur rambut justru membuatnya tumbuh kembali dengan lebih cepat, lebih lebat, dan kasar tidaklah sepenuhnya benar. Mencukur janggut untuk mencegahnya tidak bertumbuh, namun ketika tidak dicukur tampak kekasarannya dan berlebihan. Kemudian pendapat para ahli bahwa membaca dalam lampu temaram tidaklah merusak mata. Dan hanya sedikit bukti yang menunjukkan bahwa pelarangan penggunaan ponsel di rumah sakit karena berdasarkan gelombang elektromagnetiknya. Terakhir, memakan daging kalkun yang didalamnya ada kandungan asam amino trytophan tidaklah membuat orang menjadi mengantuk. Kenyataannya, baik kalkun, ayam, ataupun daging lainnya sama-sama mengandung senyawa asam tersebut dengan kadar yang sama pula.

“Terlalu banyak makan bisa mengakibatkan mengantuk sebab aliran darah dan oksigen ke otak menjadi terhambat, dan makanan yang kaya akan protein atau karbohidrat bisa mengakibatkan mengantuk. Wine juga memiliki peran yang sama seperti ini. sehingga bukan hanya daging kalkun, apabila memakannya dalam jumlah besar memang bisa mengakibatkan mengantuk,” kata peneliti.

Editor Jurnal Clinical Evidence, David Tovey menyatakan bahwa kesulitannya adalah untuk membantah teori-teori mitos tersebut. “Jika ditelusuri, meskipun tidak ada bukti, itu tidak berarti ketidakadaan efek,” katanya. “Di mana bukti sesungguhnya menjadi sangat penting untuk membantu masyarakat membuat keputusan serius tentang risikonya. Banyak dari mitos ini adalah tidak berbahaya. Bagaimanapun kita masih harus menemukan bukti yang menyatakan sebaliknya dari mitos itu sebagaimana yang kita harapkan,” paparnya. Dia memberikan contoh tentang posisi tidur yang baik bagi bayi. Para ahli justru merekomendasikan bahwa bayi justru harus tidur dengan posisi terlentang untuk mengurangi risiko kematian bayi tiba-tiba.

0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar