Sabtu, 31 Juli 2010

Cermin dengan Sejuta Manfaat

Cermin, benda yang satu ini memang sudah tak asing lagi kita temukan di setiap rumah tangga, perkantoran, di mall-mall, bahkan di dalam tas atau dompet beberapa wanita. Tanpa disadari benda unik yang setiap hari kita pakai ini dulunya mengundang banyak sekali peneliti yang tertarik untuk memahami bagaimana cara kerja sebuah cermin. Psikolog dari University of Liverpool, Inggris, Marco Bertamini melakukan serangkaian eksperimen dengan menempelkan cermin tertutup pada dinding dan meminta beberapa sukarelawan memperkirakan ukuran citra kepala mereka yang terpantul di permukaan cermin. Pertanyaan berikutnya adalah apa yang akan terjadi pada ukuran kepala dalam cermin jika mereka mundur beberapa langkah menjauhi cermin.

Semua peserta memberikan jawaban bahwa ukuran kepala mereka di cermin sama besar dengan aslinya. Sedangkan untuk pertanyaan kedua, mereka yakin semakin jauh mereka mundur, ukuran wajah yang dipantulkan cermin juga mengecil.

Ternyata semua jawaban itu dinyatakan salah. Meskipun seseorang menjauh dari cermin, namun ukuran outline wajah mereka di cermin tidak akan berubah, tetap separuh dari aslinya. Namun unkuran ini tidak berlaku untuk bayangan orang lain. Bila anda diam di depan cermin, dan seorang teman anda berjalan mendekat atau menjauh, ukuran di cermin akan bertambah besar atau kecil.

Bertamini mengatakan cermin membuat orang melihat obyek virtual yang ada dalam dunia maya. "Cermin adalah jendela menuju dunia itu," ujarnya.

"Pada satu sisi kita percaya apa yang kita lihat, tapi di sisi lain inilah dunia yang kita tahu tak ada fisiknya. Inilah satu alasan mengapa sepanjang sejarah manusia kita selalu terpesona pada cermin."

Selain cara kerjanya yang unik, cermin pun banyak sekali memberikan manfaat untuk kita. Contohnya seorang peneliti menemukan bahwa dengan bercermin dapat mempengaruhi perilaku kita untuk bertindak positif. Seseorang yang diuji dalam ruangan becermin besar terbukti bekerja lebih keras, mau menolong, dan tidak tergoda untuk menyontek bila dibandingkan dengan orang yang mengerjakan tes serupa di ruangan minus cermin.

Dalam studi itu, yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, C. Neil Macrae, Galen V. Bodenhausen, dan Alan B. Milne menemukan bahwa orang dalam ruangan dengan cermin secara komparatif juga akan menilai orang lainnya berdasarkan stereotip sosial, seperti jenis kelamin, ras, atau kepercayaan. "Ketika orang bisa melihat dirinya sendiri, mereka cenderung berhenti dan berpikir apa yang sedang mereka lakukan," kata Bodenhausen.

Dari contoh tersebut di atas, tentu kita dapat menyimpulkan begitu kuat sekali kegunaan bercermin. Bahkan tidak hanya seumuran kita saja yang dapat merasakan manfaat bercermin, dari balita pun cermin sangat baik digunakan. Bercermin dapat dijadikan suatu media pendidikan, contohnya saja dengan mengenalkan anggota-anggota tubuh atau dapat pula digunakan untuk memperlihatkan ekspresi-ekspresi lucu sebagai hiburan untuk anak. Dari situ anak akan terlatih untuk lebih cepat mengenal sekelilingnya.

Kegunaan lain cermin yang biasa kita pakai adalah untuk berhias diri. Namun ternyata tidak hanya sekedar untuk melihat make up atau tatanan rambut kita yang mulai berubah, tapi bercermin pun dilakukan oleh sebagian orang yang berkecimpung di dunia entertainment. Banyak sekalientertainer terkenal yang berawal dari suka bercermin. Untuk melatih ekspresi, angel wajah, dan juga gerakan cat walk atau gerak tarian semua dilakukan di depan cermin.

Untuk itu beruntung sekalilah orang-orang yang gemar bercermin. Karena ternyata tanpa kita sadari cermin banyak sekali memberikan efek yang positif. Kita akan lebih mengenal diri kita, bahkan terkadang mungkin di depan cermin kita sering sekali merenung dan berpikir apa yang kita kerjakan. Hal ini tentunya dapat melatih kepekaan diri kita.

0 komentar:

Posting Komentar

Delete this element to display blogger navbar